TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG- Biaya penyelenggaraan ibadah haji mengalami perubahan setiap tahunnya.
Adanya perubahan biaya itu tentu tak lepas dari berbagai pertimbangan, mulai dari biaya hidup, perkembangan kurs, hingga tiket penerbangan dan transportasi di Arab Saudi.
Data dari Kementerian Agama Republik Indonesia mencatat, biaya haji di tahun 2015 berkisar Rp 30 hingga 38,2 juta. Di tahun berikutnya yakni 2016, biaya haji mengalami sedikit kenaikan di kisaran Rp 31,1 hingga 38,9 juta.
Sementara, biaya haji di tahun 2017 masih sama dengan biaya haji tahun 2016 sebesar Rp 31,1 hingga 38,9 juta.
Kenaikan biaya haji kembali terjadi pada tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 31,1 hingga 39,5 juta.
Adapun biaya haji di Indonesia tahun 2019 mengalami sedikit perubahan dengan besaran biaya Rp 30,9 hingga 39,2 juta.
Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022, pemerintah telah menetapkan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) sebesar Rp 39.886.009 per jemaah.
Sedangkan untuk biaya ibadah haji di Indonesia tahun 2023 masih sebatas usulan yang mencapai Rp 69 juta.
Melihat besaran biaya ibadah tiap tahun yang mengalami perubahan, mengingatkan kenangan Hj. Muthohiroh, warga Tugu, Semarang yang menunaikan ibadah haji hanya dengan membayar Rp 7,1 juta.
Ia masih ingat betul saat pertama kali menunaikan ibadah haji pada tahun 1994, di mana banyak calon jemaah haji di wilayahnya yang ikut menunaikan ibadah haji.
"Saya berangkat haji tahun 1994. Waktu itu biaya masih Rp 7,1 juta. Banyak juga dari masyarakat sini yang ikut berangkat," kenang Ibu Hj. Muthohiroh kepada Tribunjateng.com pada Sabtu (21/1/2023).
Baca juga: Identitas 7 Tersangka Pemerasan Keluarga Pelaku Pemerkosaan Bocah di Brebes, Ada 3 Oknum Pewarta
Baca juga: BREAKING NEWS: Biaya Ibadah Haji Naik Tahun 2023, Ini Info Detailnya dari Menag Yaqut
Baca juga: DPR RI: Biaya Haji 2023 yang Dibebankan kepada Jamaah Tak Boleh Lebih dari Rp55 Juta
Metode pembayaran yang ia gunakan pun juga berbeda.
Jika saat ini menggunakan sistem angsuran, dulu ketika pemberangkatan haji Hj. Muthohiroh masih menggunakan pembayaran tunai.
"Dulu bayarnya langsung tunai. Alhamdulillah waktu itu mumpung ada rejeki, saya langsung daftar," imbuhnya.
Bahkan, ia tak perlu menunggu waktu lama untuk berangkat haji.