TRIBUNMURIA.COM, JAYAPURA - Satu warga pendukung Lukas Enembe tewas, dalam kericuhan, beberapa saat setelah Gubernur Papua tersebut ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/1/2023).
Pendukung Lukas Enembe tewas tertembak setelah sekelompok massa membuat kericuhan dengan membawa senjata tajam (sajam) dan panah di wilayah Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Massa tak terima atas penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Massa saat itu mencoba masuk ke area Base Ops Lanud Jayapura, sementara KPK sudah membawa terbang Lukas Enembe menggunakan pesawat carteran ke Manado, Sulawesi Utara, untuk dilanjutkan ke Jakarta.
Tindakan anarkistis massa dengan mengancam menggunakan senjata tajam dan panah, membuat aparat keamanan melepaskan tembakan peringatakan yang kemudian tetap tidak diacuhkan.
Akibatnya, polisi melepaskan tembakan dan menyebabkan satu orang warga tewas.
Baca juga: TEGANG, Massa Bersenjata Halangi Penangkapan Lukas Enembe, Polisi Keluarkan Tembakan Peringatan
Baca juga: Gubernur Papua Lukas Enembe Ditangkap KPK, Pendukung Serang Mako Brimob Jayapura
"Iya betul ada satu korban meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.
Selain korban tewas, Benny mengonfirmasi ada dua orang lainnya terluka akibat terkena tembakan.
Menurut dia, saat ini jenazah masih berada di RSUD Yowari.
Aparat keamanan masih berusaha berkomunikasi dengan keluarga korban agar tim dokter melakukan otopsi.
"Mau diotopsi tapi dari pihak keluarga masih belum mau," kata dia.
Massa serang Mako Brimob
Terpisah, massa yang diduga sebagai massa pro Gubernur Papua Lukas Enembe menyerang Markas Brimob (Mako) Brimob, Kotaraja, Kota Jayapura, Selasa (10/1/2023) siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun-Papua.com, sekelompok massa itu menyerang Mako Brimob dengan menggunakan batu dan anak panah.
Penyerangan itu dilakukan, lantaran mereka mendapatkan informasi Gubernur Lukas Enembe yang dibawa ke Mako Brimob.