TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Jateng, Ignasius Hariyanta Nugraha, meminta masyarakat Jawa Tengah untuk tidak mencuci jeroan hewan kurban di sungai.
Dikaui, tradisi mencuci jeroan hewan kurban di sungai memang sudah menjadi kebiasaan di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Musababnya, kata dia, mencuci jeroan di sungai terhitung lebih praktis.
Baca juga: Mau Beli Hewan Kurban saat Wabah PMK? Perhatikan Poin Penting Ini
Baca juga: Harga Hewan Kurban di Semarang Naik 5-7 Persen dari Tahun Lalu, Ika: Dampak Merebaknya PMK
Baca juga: Disnakeswan Jateng Telah Distribusikan 75.500 Dosis Vaksin PMK, Blora Dapat Alokasi Terbanyak
"Ya nanti Iduladha disarankan jangan mencuci jeroan (hewan kurban) di sungai, untuk menghindari penyebaran PMK," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (25/6/2022).
Ia menjelaskan, anjuran tersebut hendaknya dilakukan, sebab virus PMK dapat bertahan hidup selama 40 jam di air.
Aliran air sungai tersebut yang mengalir takutnya dikonsumsi hewan ternak.
"Kemudian air digunakan warga untuk menyiram rumput lalu rumputnya dimakan ternak," terangnya.
Ia menyarankan,proses pencucian hewan kurban dilakukan di tempat penampungan.
Tempat itu dapat di luar ruangan lalu air bekasnya ditampung di bak.
"Air bekas itu selanjutnya dapat disemprot disinfektan" jelasnya.
Diberitakan sebelumnya,Pemprov Jateng mengklaim 75.500 dosis vaksin PMK sudah seluruhnya didistribusikan di seluruh wilayah di Jawa Tengah.
Vaksin tersebut melengkapi distribusi sebelumnya yang hanya sejumlah 1.500 dosis vaksin.
"Iya sudah didistribusikan sampai hari ini ke 35 kabupaten kota.
Sudah diambil semua dari teman daerah sejak kemarin pagi," papar Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, Ignasius Hariyanta Nugraha kepada Tribunjateng.com,
Ia mengatakan, rata rata perdaerah mendapatkan 100 dosis ada yang sampai 5 ribu dosis tergantung populasi hewan di kabupaten/kota tersebut.