Berita Internasional
Prabowo Pilih Temui Putin di Rusia daripada Hadiri KTT G7, Pengamat: Itu Pilihan Tepat
Presiden Prabowo pilih langsung terbang ke Rusia untuk temui Vladimir Putin daripada hadiri KTT G7 Kanada, selepas lawatan luar negeri dari Singapura.
Sementara itu, undangan KTT G7 disebut baru sampaikan pada awal Juni 2025. Di satu sisi, Prabowo juga harus mengikuti pertemuan tahunan di Singapura yang jadwalnya berdekatan dengan KTT G7 serta St Petersburg International Economic Forum.
"Pemerintah lebih mendahulukan komitmen-komitmen yang memang sudah dibuat di awal. Karena komitmen dengan Rusia sudah dibuat jauh-jauh hari," jelas dia.
Pilihan tepat
Keputusan Presiden Prabowo Subianto yang lebih memilih bertemu Presiden Vladimir Putin, dibanding menghadiri KTT G7 di Kanada, dinilai merupakan pilihan tepat. Hal itu disampaikan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana.
Menurut Hikmahanto, keputusan tersebut memberikan banyak keuntungan bagi posisi Indonesia di panggung global. Hikmahanto menjelaskan bahwa ada tiga alasan utama mengapa kehadiran Prabowo di Rusia lebih menguntungkan.
Pertama, jika Presiden Prabowo menghadiri KTT G7 di Kanada, maka hal ini dapat memunculkan persepsi bahwa Indonesia lebih mendekatkan diri pada negara-negara barat yang tergabung dalam OECD (Organization for Economic Co-operation and Development). Sebaliknya, jika berkunjung ke Rusia, Indonesia akan dipandang lebih serius dalam kaitannya dengan BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan), yang merupakan kelompok ekonomi besar dunia.
Kedua, Hikmahanto menambahkan, bahwa dengan menghadiri pertemuan di Rusia, Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk mengangkat isu Palestina, khususnya nasib rakyat Palestina di Gaza. Hal ini penting karena Amerika Serikat (AS) selalu berada di belakang Israel.
"Pengimbangnya hanya Rusia dan China," katanya.
Ketiga, Hikmahanto menjelaskan bahwa Indonesia bukan bagian dari negara-negara G7 dan diposisikan sebagai negara berkembang dalam forum tersebut. Di KTT G7, Indonesia hanya akan menjadi pendengar tanpa memiliki daya tawar yang kuat. (Kompas.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Prabowo Langsung Terbang ke Rusia Temui Putin Setelah dari Singapura
Perang 12 Hari Iran-Israel Resmi Berakhir, Tiga Negara Klaim Kemenangan |
![]() |
---|
Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe dari Partai Oposisi Ditembak saat Kampanye di Bogota |
![]() |
---|
Lee Jae-myung Presiden Korsel yang Baru Janjikan Perdamaian dengan Korea Utara |
![]() |
---|
'Operasi Jaring Laba-laba' Ukraina Rugikan Moskwa Rp114 Triliun, Hancurkan 41 Pesawat Militer Rusia |
![]() |
---|
Macron Sebut AS-Eropa Terancam Kehilangan Kredibilitas karena Perang Ukraina dan Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.