Berita Kudus

DKK Kudus: Beragam Penyakit Mengintai Warga Dampak Lingkungan Kotor dan Banjir

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus ingatkan warga, beragam penyakit mengintai dampak lingkungan yang kotar dan banjir di musim hujan.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Saiful Masum
TERJANG BANJIR - Warga menerjang banjir yang menggenangi jalan dan permukiman di wilayah Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Kamis (30/1/2025). Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus ingatkan warga, beragam penyakit mengintai dampak lingkungan yang kotar dan banjir di musim hujan. (TribunMuria.com/Saiful Masum) 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Persoalan sampah di Kabupaten Kudus belum sepenuhnya tuntas meski TPA Tanjungrejo sudah ditata ulang dan dibuka kembali.

Termasuk persoalan banjir yang kini masih menggenangi sejumlah permukiman di Kota Kretek.

Di sejumlah desa masih terlihat TPS yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah sementara, masih terdapat tumpukan sampah.  

Bahkan, sampah sudah bercampur dengan air hujan, sebagian di beberapa daerah bercampur dengan banjir.

Belum lagi produksi sampah di Kabupaten Kudus sejauh ini belum bisa terkendalikan, mencapai 200 ton perhari.

Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Nuryanto menyampaikan, lingkungan yang tidak bersih ditambah kondisi banjir berpotensi mengundang beragam penyakit.

Bau menyengat sampah yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan pernapasan.

Mengundang lalat dan nyamuk berdatangan hingga berpotensi jadi sumber penyakit DBD, diare, juga gatal-gatal.

Keberadaan lalat dapat menyebarluaskan kotoran/kuman melalui makanan.

Hal tersebut harus diantisipasi lebih dini agar datangnya penyakit yang disebabkan oleh aktivitas dan kondisi lingkungan sekitar bisa ditekan.

"Di musim hujan seperti saat ini sampah yang menumpuk dapat menimbulkan bau busuk."

"Air hujan yang mengenai sampah apabila masuk ke sungai juga dapat menimbulkan pencemaran air."

"Resapan air tanah bisa tercemar akibat sampah. Ini harus diantisipasi dengan cara lebih peduli pada kebersihan lingkungan masing-masing," terangnya, Sabtu (1/2/2025) di Kudus.

Selain itu, Nuryanto juga menyoroti kondisi lingkungan masyarakat yang terdampak banjir, karena berpotensi jadi masalah kesehatan bagi masyarakat.

Kebutuhan terkait vitamin, makanan sehat dan bergizi sangat diperlukan masyarakat untuk dipenuhi.

Supaya daya tahan tubuh lebih kuat dalam menangkal virus atau bakteri yang menjadi sumber penyakit.

Karena itu, diperlukan pemeriksaan kesehatan rutin bagi warga yang tinggal sementara di pengungsian. Juga kecukupan makanan bergizi selama mengungsi.

"Baik yang mengungsi maupun yang tidak mengungsi, masayarakat yang tempat tinggalnya terdampak banjir harus meningkatkan kesadaran diri terkait lingkungannya, juga asupan makanan."

"Perkuat imunitas supaya daya tahan tubuh lebih kuat dan tidak mudah terserang penyakit," tuturnya. (sam)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved