Ledakan Rumah Polisi Mojokerto
Benarkah Gas Elpiji Jadi Penyebab Ledakan Rumah Polisi Mojokerto? Warga Cium Bau Bubuk Petasan
Polda Jatim menyebut ledakan rumah polisi di Mojokerto yang tewaskan dua orang diduga karena tabung gas elpiji. Warga sebut, cium bau mesiu di lokasi.
TRIBUNMURIA.COM, MOJOKERTO - Rumah polisi di Mojokerto meledak dan hancur, Senin (13/1/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, hingga menewaskan dua orang, yang masih merupakan kerabat anggota Polri tersebut.
Polisi menyebut, ledakan dahsyat tersebut diduga karena tabung gas elpiji 3 Kg.
Namun, warga menyatakan mencium bau mesiu, belerang, atau semacam obat mercon dari lokasi kejadian.
Baca juga: Detik-detik Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Terbakar, Ada Suara Ledakan dan Bau Amoniak
Baca juga: Kematian Benny Laos karena Sabotase? 2 Orang Tak Dikenal Sempat Masuk Speedboat sebelum Ledakan
Baca juga: Perahu Jukung Meledak di Bawah Jembatan Ampera 1 Orang Tewas, Bagaimana Kondisi Ikon Palembang?
Pertamina pun merespon dugaan penyebab ledakan maut tersebut, dengan menyatakan akan menunggu hasil resmi penyelidikan kepolisian.
Diketahui, ledakan di Mojokerto terjadi pada rumah Aipda Maryudi, di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Aipda Maryudi merupakan polisi yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Dlanggu.
Selain menghancurkan rumah Aipda Muryadi, ledakan itu juga mengenai rumah Luluk Sudarwati (41), adik ipar Maryudi yang bersebelahan dengan kediamannya.
Akibatnya, Luluk Sudarwati (41) dan anaknya M. Kaffa (3) yang berada di rumah mereka meninggal dalam ledakan tersebut.
Menurut warga Desa Sumolawang yang menjadi saksi mata, Imam, ledakan terdengar sangat keras pada Senin (13/1/2025) pagi.
"Meledaknya tadi sekitar jam 09.00 WIB," kata Imam.
Warga lainnya, Deni, menceritakan ledakan itu terjadi dua kali dan mengakibatkan rumah polisi di Mojokerto tersebut hancur.
Dia menuturkan, korban jiwa, Luluk dan anaknya berada di rumah yang berdekatan dengan lokasi ledakan.
Suaminya, M. Khodi berada di sawah dan putri pertama mereka di sekolah kelas 1 SMA.
Rumah Maryudi diketahui dalam keadaan kosong saat terjadi ledakan. Maryudi dan istrinya sedang bekerja sementara dua anak mereka sekolah.
“Saat saya sampai di sini, satu korban yang anak-anak, yang masih berusia tiga tahun, sudah dibawa ambulans dan yang satu masih dalam proses evakuasi oleh warga dan relawan,” katanya.
Deni menambahkan, ledakan di Mojokerto mengakibatkan perabotan rumah tangga dari rumah Maryudi yang meledak terpental antara 5 meter sampai 10 meter.
"Ada serpihan kaca berjarak 5 meter sampai 10 meter, sama seperti perabotan begitu, rumah hancur," lanjutnya, diberitakan Kompas.com, Senin.
Setelah ledakan, Polres Mojokerto segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan dibantu tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Polda Jawa Timur.
Deni mengaku tidak melihat Tim Gegana maupun Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dalam kejadian tersebut.
Dia hanya melihat mobil milik Maryudi terparkir di area rumah yang rusak akibat ledakan.
Apa saja dampak dari ledakan di rumah polisi Mojokerto tersebut?
Akibat kejadian tersebut, rumah anggota polisi Aipda Maryudi yang menjadi sumber ledakan mengalami kerusakan parah.
Rumah Luluk yang menjadi korban jiwa pun porak-poranda terkena ledakan dari rumah Maryudi yang ada di sebelah kediamannya.
Ledakan juga memecahkan kaca, merusak pintu serta jendela, serta merobohkan atap dan dinding rumah.
Selain itu, lima rumah warga lainnya mengalami kerusakan terutama di bagian atap.
Satu rumah di antaranya mengalami kerusakan yang tidak terlalu parah.
“Empat rumah ini KK yang berbeda, yang ada korbannya itu yang ada di sebelahnya pas," jelas Deni.
Kapolres Mojokerto, AKBP Irham Kustarto mengungkapkan, ledakan di Mojokerto menyebabkan dua korban meninggal. Kedua korban merupakan kerabat Aipda Maryudi.
Luluk Sudarwati (41) meninggal dalam penanganan di rumah sakit. Putra bungsunya Kaffa (3) meninggal terkena bagian rumah yang ambruk.
“Ada dua korban. Barusan kami mendapatkan informasi dari rumah sakit, kedua korban sudah meninggal, yaitu seorang ibu dan anak yang berusia tiga tahun,” ungkapnya.
Kedua korban ledakan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sido Waras, Bangsal, Mojokerto.
Jenazah korban lalu diautopsi tim forensik RDUD Prof Dr Soekandar.
Hingga saat ini, petugas kepolisian telah memasang garis polisi yang membatasi akses warga agar tidak mendekati lokasi ledakan.
Apa penyebab ledakan di rumah polisi Mojokerto?
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto mengatakan, ledakan Mojokerto diduga disebabkan oleh tabung elpiji yang bocor.
Namun, dia tidak merinci ukuran dan jumlah tabung yang diduga meledak.
Dirmanto mengungkapkan, Polda Jawa Timur menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari Inafis Reskrim, laboratorium forensik, dan kedokteran forensik untuk menyelidiki penyebab ledakan.
“Tim kami meluncur ke lokasi untuk melakukan olah TKP, info selanjutnya nanti biar disampaikan Kapolres ya,” ujar Dirmanto, dilansir dari Kompas.com, Senin.
Terpisah, Kapolres Mojokerto, AKBP Imam Kustarto mengatakan, pihaknya menemukan tabung elpiji 3 kilogram dan beberapa barang elektronik di lokasi ledakan.
Dia juga menerima informasi terkait pemilik rumah yang memiliki hobi mengutak-atik barang-barang elektronik.
Perangkat elektronik yang ditemukan di rumah Maryudi diamankan sebagai salah satu fokus analisis dalam penyelidikan untuk mengungkap penyebab ledakan tersebut.
Apa yang terjadi pada anggota polisi yang rumahnya meledak?
Kapolres Mojokerto AKBP Irham Kustarto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki ledakan yang menghancurkan rumah milik Aipda Maryudi dan tetangganya.
“Kami masih dalam proses pendalaman. Kita datangkan tim forensik dari Polda Jatim, kita juga sudah olah TKP,” kata Irham.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto menyebut Aipda Maryudi selaku pemilik rumah tengah menjalani pemeriksaan.
"Anggota diperiksa secara internal oleh Propam dan Reskrim Polres Mojokerto,” ujar Dirmanto, diberitakan Kompas.id, Senin.
Laporan sementara dari Inafis Polres Mojokerto dan Puslabfor Polda Jatim menunjukkan, terjadi dua kali ledakan dari dapur kediaman Maryudi yang kosong.
Dari olah TKP, tim penyelidik menemukan sumber ledakan diduga dari tabung gas elpiji. Selain itu, terdapat perangkat elektronik di dapur.
Tim masih menyelidiki apakah ledakan terjadi akibat suatu hubungan antara perangkat elektronik dan tabung gas elpiji atau ada penyebab lainnya.
”Belum ada laporan ditemukan bahan peledak di kediaman anggota itu,” ujar Dirmanto.
Bagaimana proses penyelidikan penyebab ledakan?
Tim gabungan Polda Jawa Timur dan Polsek Mojokerto melakukan penyelidikan terhadap rumah Aipda Maryudi yang meledak.
Sejumlah perangkat elektronik yang ditemukan di dalam rumah itu lalu disita aparat kepolisian.
Selain itu, dikutip dari Kompas TV, tim Gegana Polda Jawa Timur diterjunkan ke Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto untuk menyelidiki ledakan di rumah Maryudi.
Setelah ledakan, sejumlah warga mengaku mencium bau belerang atau bubuk petasan di sekitar lokasi kejadian.
Demi kelancaran dan keamanan proses penyelidikan, petugas kepolisian kemudian meminta warga meninggalkan area tersebut.
Hingga kini, aparat kepolisian masih mendalami sumber ledakan serta kaitannya dengan dugaan ada bahan peledak.
Respon Pertamina
Dilansir Kompas.com, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus buka suara terkait ledakan di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang berpotensi disebabkan oleh tabung elpiji.
Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya ledakan.
Saat ini pun, tim kepolisian masih melakukan investigasi terkait ledakan yang terjadi di rumah seorang anggota polisi dan mengakibatkan dua orang meninggal tersebut.
"Tim Pertamina terus berkoordinasi dengan penyidik untuk mendapatkan info penyebab ledakan dan sampai saat ini masih menunggu hasil labfor (laboratorium forensik)," ujar Ahad kepada Kompas.com, dikutip pada Selasa (14/1/2025).
Ia menuturkan bahwa tim Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus sudah melakukan tinjauan langsung ke lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil tinjauan tim di lokasi, terdapat berbagai informasi dari keterangan warga di sekitar, seperti adanya tercium bau mesiu atau bau mercon di sekitar lokasi.
Pertamina pun akan menunggu hasil investigasi resmi dari pihak kepolisian.
"Masih diinvestigasi penyebabnya, jadi masih kami tunggu dari aparat," ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, kepada Kompas.com secara terpisah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ledakan di Rumah Polisi Mojokerto, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
| 'Dulu Kritik Tambang, Sekarang Ribut', Mahfud MD Respons Pergolakan PBNU |
|
|---|
| Alfamart Perkuat Kemitraan dan Akses Modal UMKM Semarang |
|
|---|
| Balai Industri Kreatif Digital dan Kemasan Jateng Raih Sertifikasi ISO 9001:2015 |
|
|---|
| 100 Hari Wafatnya Imam Aziz: Mengenang Kiai Rakjat Melalui Dua Buku |
|
|---|
| Polda Jateng Digugat Advokat, Saksi Ahli Pemohon Ungkap Fakta dalam Sidang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/rumah-polisi-mojokerto-meledak-ledakan-rumah-polisi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.