Berita Regional

Perahu Jukung Meledak di Bawah Jembatan Ampera 1 Orang Tewas, Bagaimana Kondisi Ikon Palembang?

Fondasi Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang menghitam setelah sebuah perahu jukung pengangkut BBM meledak di Sungai Musi. 1 orang tewas.

Istimewa/Pemkot Palembang
Jembatan Ampera yang melintang di atas Sungai Musi menjadi ikon Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel). 

TRIBUNMURIA.COM, PALEMBANG - Perahu jukung yang mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) meledak di Sungai Musi, tepatnya berada di bawah Jembatan Ampera, Kota Palembang, Senin (1/4/2024) malam.

Peristiwa nahas tersebut menelan korban jiwa. 1 orang meninggal dunia, 1 hilang, dan 2 lainnya terluka.

Lalu, bagaimana kondisi Jembatan Ampera, setelah ledakan perahu jukung tersebut?

Polrestabes Palembang masih menyelidiki penyebab terbakarnya kapal jukung Bintang Kejora usai mengangkut solar dan Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB) Terapung nomor 27-255 03 di Sungai Musi.

Pantauan di lapangan, Jembatan Ampera yang menghubungkan dua wilayah Kota Palembang antara hulu dan hilir ini terlihat menghitam di bagian bawah karena sempat tersulut api saat kapal jukung pembawa BBM tersebut terbakar.

Menurut Mamad (38), salah seorang pengemudi speedboat Ampera mengatakan, jukung Bintang Kejora membawa BBM dari SPBB terapung di kawasan 5 Ulu.

Ketika terbakar, bangkai kapal hanyut terbawa arus hingga sampai ke bawah Jembatan Ampera dan terhenti di Musi IV.

"Iya bagian bawah Ampera sempat terkena api, itu sedikit menghitam di bagian tengah jembatan," kata Mamad, Senin (2/4/2024).

Mamad mengungkapkan, saat kejadian ia sedang berada di rumah di kawasan 5 Ulu. Ia mendengar ledakan sangat keras dari ledakan jukung hingga membuanya terkejut.

"Sekitar jam 8 itu lagi santai di rumah, suaranya keras sekali. Saya keluar langsung melihat ada jukung sudah menghanyut, kondisinya terbakar," beber dia.

Melihat kejadian tersebut, Mamad menghidupkan speedboat miliknya menuju perairan.

Ia khawatir bangkai kapal itu akan menyambar perahu ketek maupun speedboat yang ada di bawah Ampera.

"Untunglah ke tengah, jadi tidak ke kawasan dermaga, karena arus sungai cukup deras," ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Joni (45). Saat kejadian berlangsung, ia masih berada di kawasan dermaga pasar 16 Ilir Palembang. Suara ledakan jukung tersebut sangat keras hingga membuat dia terbangun dari tidurnya. 

"Orang-orang teriak semua, kapal terbakar. Saya langsung bangun, ternyata jukung itu sudah berada di tengah Ampera," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved