Berita Jateng
33 dari 35 Kabupaten-Kota di Jateng Berstatus Darurat Bencana, Pj Gubernur: yang 2 Masih Proses
PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana menyebut 33 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah berstatus darurat bencana, sementara 2 daerah lainnya berproses.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Mayoritas wilayah di Jateng dinyatakan menjadi wilayah status darurat bencana.
Pasalnya dari 35 kabupaten kota, 33 di antaranya dinyatakan berstatus darurat bencana.
Status darurat bencana tersebut juga telah ditetapkan oleh Pemprov Jateng.
Bahkan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menuturkan, 2 daerah lainnya masih dalam proses penetapan darurat bencana.
Menurutnya penetapan status darurat bencana penting, karena untuk mempercepat penanganan bila ada bencana.
"Hal tersebut sebagai antisipasi menghadapi darurat bencana hidrometeorologi," terangnya, Minggu (22/12/2024).
Dari hal tersebut, Nana meminta kepala daerah di Jateng memperkuat koordinasi antar instansi.
Selain itu peningkatan kesiapsiagaan personel, peralatan, maupun logistik juga diperlukan.
Pusat pengendalian operasi (Pusdalops) juga diminta Nana aktif 24 jam.
"Karena prediksi BMKG, Jateng akan dilanda eskalasi cuaca ekstrem yang merata," katanya.
Potensi bencana di Jateng seperti banjir, longsor, rob hingga angin puting beliung dijelaskannya perlu diantisipasi.
Pemprov Jateng pun telah melakukan berbagai langkah untuk menghadapi ancaman bencana di musim penghujan.
Menurut Nana persiapkan sarana prasarana, kemudian persiapan personil hingga edukasi ke masyarakat terus digencarkan.
Sebagai upaya untuk membantu mengurangi intensitas hujan, Nana mengatakan, sejak 11 Desember, BNPB menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Upaya tersebut dinilai berhasil, karena sejumlah wilayah yang sempat diguyur hujan deras, seperti Jepara, Pati, Grobogan, Demak dan Semarang, berkurang intensitasnya.
“Kami harapkan dengan modifikasi TMC masyarakat Jateng terhindar dari kemungkinan cuaca ekstrem,” imbuhnya.
Tak hanya itu, beberapa waktu lalu telah digelar Rakor siaga darurat bencana di Pemprov Jateng.
Rakor tersebut dihadiri oleh Kepala BNPB Suharyanto dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.
Dalam pertemuan tersebut, Suharyanto berujar, TMC yang dilakukan di Jateng sudah berjalan hampir dua pekan.
Meski bisa mengurangi intensitas hujan, namun ia meminta seluruh daerah tetap melakukan mitigasi bencana.
“Tolong juga di daerah masing-masing tetap lebih waspada,” paparnya.
Adapun Menko PMK, Pratikno menambahkan, walaupun TMC dapat mengurangi intensitas hujan, tetap tidak bisa menghilangkan hujan.
"Untuk itu, setiap pemerintah daerah harus betul-betul siaga menghadapi bencana hidrometeorologi," tambahnya. (*)
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Polda Jateng Segel Pabrik Pengemasan MinyaKita di Karanganyar: Isi Kurang dari Volume Seharusnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.