Berita Kudus

16 Tahun Penantian Warga Terbayar Lunas, Jembatan Karangsambung Kudus Akhirnya Direnovasi

Penantian warga selama 16 tahun menunggu renovasi Jembatan Karangsambung Kudus terbayar. 9,5 meter. Konstruksi jembatan diubah menjadi 9 meter.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Saiful Masum
Groundbreaking renovasi Jembatan Karangsambung Kudus dengan anggaran senilai Rp 28,6 miliar bersumber dari APBN Kementerian PUPR, Rabu (11/12/2024). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Groundbreaking renovasi Jembatan Karangsambung penghubung Kecamatan Gebog dengan Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus resmi dimulai hari ini, Rabu (11/12/2024).

Pembongkaran konstruksi jembatan lama ditarget selesai pada Desember 2024, dilanjutkan pembangunan ulang jembatan pada 2025 dengan anggaran senilai Rp28,6 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR. 

Penjabat Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie mengatakan, pembongkaran konstruksi jembatan lama dimulai hari ini setelah dilakukan sosialisasi dengan lintas sektor sehari sebelumnya.

Baca juga: Cerita Jembatan Karangsambung Kudus, Dibangun Belanda, Besi Sudah Berkarat Masih Digunakan Warga

Baca juga: Jembatan Karangsambung Kudus, Dibangun Belanda Konstruksi Besinya Sudah Berkarat

Baca juga: Dampak Refocusing Anggaran, Jembatan Kuno Karangsambung Kudus Gagal Dibangun pada 2020

Tahap pertama dilakukan perobohan jembatan untuk dibangun ulang dengan konstruksi yang lebih kokoh dan lebih lebar. 

Hasan berharap renovasi Jembatan Karangsambung bisa diupayakan selesai lebih cepat dari waktu delapan bulan yang ditentukan.

Supaya keberadaan jembatan segera dimanfaatkan oleh warga, terutama masyarakat Desa Bae dan Besito sebagi lalu lintas utama. 

"Sehingga betul-betul nanti jembatan yang baru ini mendatangkan kemaslahatan," terangnya. 

Sebagai Penjabat bupati Kudus, Hasan berpesan kepada pelaksanaan pekerjaan agar memperhatikan safety di lokasi pekerjaan.

Tidak hanya untuk pekerja, juga masyarakat sekitar lantaran lokasi pekerjaan berdekatan dengan permukiman warga. 

Selain itu, dia juga meminta agar diperhatikan betul tingkat keamanan dan keselamatan di lokasi pekerjaan.

Termasuk memperhatikan warga sekitar terutama anak-anak yang penasaran melihat pembangunan jembatan supaya tidak memasuki kawasan berbahaya. 

Hasan juga meminta kepada camat dan kepala desa setempat untuk berkoordinasi dengan pelaksana pekerjaan dalam rangka membantu jalannya pekerjaan berjalan lancar. 

"Kita pastikan pekerjaan semua berjalan lancar. Dan akhirnya setelah 16 tahun penantian dari usulan yang sudah lama sekali, akhirnya tahun ini betul-betul bisa dimulai pekerjaan renovasi Jembatan Karangsambung," tuturnya. 

Hasan menyebut konstruksi jembatan lama Karangsambung merupakan aset PG Rendeng.

Beberapa usulan terkait pemanfaatan aset konstruksi jembatan lama sudah didiskusikan dan akan disampaikan kepada pihak PG Rendeng. 

Hasan secara pribadi mengusulkan agar nilai historis dari Jembatan Karangsambung peninggalan zaman penjajahan berusia diperkirakan lebih dari 100 tahun tetap bisa ditampilkan.

Misalnya dalam bentuk sebagian konstruksi besi jembatan lama dipertahankan sebagai koleksi sejarah yang disimpan sebagai bukti sejarah.  

"Masalah konstruksi mau ditaruh di pabrik gula, Museum Kretek atau lainnya monggo terserah. Tapi masyarakat harus tetap bisa melihat historis, secara jembatan ini sudah membersamai masyarakat 100 tahun atau lebih sejak zaman (penjajahan) Belanda," harapnya. 

Terkait kondisi cuaca menuju puncak hujan Januari-Februari, Hasan memastikan bahwa lokasi pembangunan Jembatan Karangsambung tidak terlalu berdampak signifikan dengan berbagai analisis.

Sehingga diharapkan tidak mengganggu jalannya pekerjaan yang dilakukan melewati musim penghujan. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 31 Jateng dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jateng-DIY Kementerian PUPR, Wisnu Herlambang menyampaikan, proses penggantian jembatan rencana pelaksanaan berlangsung selama delapan bulan. Berkontrak sejak 5 Desember 2024 hingga 5 Agustus 2025.

Konstruksi jembatan diperlebar menjadi 9,5 meter. Terdiri dari badan jalan 7,5 meter, dan trotoar di sisi kanan dan kiri jalan masing-masing satu meter.

Sementara panjang jembatan masih sama 80 meter, terdiri dari dua bentang 50 meter dan 30 meter.

Pelebaran jalan sesuaikan lebar jembatan

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kudus, Arief Budi Siswanto menambahkan, pembangunan ulang Jembatan Karangsambung dengan konstruksi lebih lebar harus diikuti dengan penyesuaian lebar jalan.

Artinya, dibutuhkan pembebasan lahan untuk melebarkan jalan dalam rangka menyesuaikan lebar jembatan.

Namun demikian, Dinas PUPR masih belum bisa memperkirakan kebutuhan lahan untuk pelebaran jalan, serta anggaran yang dibutuhkan.

"Kami belum berhitung, karena harus melihat dulu struktur anggaran APBD 2025. Karena untuk pembebasan lahan biasanya menggunakan APBD murni," ucapnya. (sam)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved