Berita Pati
Anak TK di Pasuruhan Belajar Coding dan Robotika di Rumah saat Sekolah Diliburkan karena Banjir
Anak-anak TK di Pasuruhan, Pati, belajar robotika dan coding di rumah melalui program Kosabangsa, saat sekolah mereka diliburkan karena banjir.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Yayan Isro Roziki
Arif berharap, kegiatan ini bisa meningkatkan kompetensi guru dan keterampilan anak-anak dalam hal daya kreativitas, inovasi, dan pemecahan masalah.
Lewat pembelajaran yang menyenangkan, dia berharap anak-anak, baik di kota maupun desa, bisa tertarik pada dunia coding dan robotik.
“Harapannya di masa mendatang anak-anak ini bisa menjadi insinyur, programmer. Karena pada abad 21 ini, AI dan robotik tidak bisa kita hindari,” ujar dia.
Ketua Tim Pendamping Program Kosabangsa, Prof. Dr. Isti Hidayah, M.Pd., mengatakan bahwa media pembelajaran yang diimplementasikan di sini telah melalui proses riset yang panjang. Sehingga teruji efektivitasnya.
“Media yang kami terapkan di kegiatan ini sudah by research, berdasarkan pengembangan dan uji coba, baik itu uji coba validitas ahli, terbatas, maupun di lingkungan sebenarnya di daerah lain,” jelas dia.
Menurut Isti, anak-anak di RA Al-Huda Pasuruhan tinggal menyesuaikan diri berdasarkan stimulus yang diberikan oleh guru dan orang tua mereka.
“Maka hari ini kami praktik mengajak guru supaya bisa menjadi fasilitator yang baik. Tidak mungkin media diberikan begitu saja, mesti ada stimulus-stimulus,” kata dia.
Dia berharap, media pembelajaran ini bisa menunjang aktivitas pembelajaran di rumah dan meningkatkan minat dan pemahaman anak di bidang STEM.
“Jadi dengan media-media itu harapannya anak menjadi senang beraktivitas di rumah selama masa banjir yang hampir dua bulan."
"Karena yang disampaikan di sini konsen ke Matematika dan Sains, harapannya menunjang mereka pada jenjang pendidikan berikutnya, di SD, SMP, SMA."
"Lebih jauh lagi, memperkuat matematika dan sains anak bangsa sehingga bisa bersaing di tingkat dunia,” tandas Isti.
Ketua Tim Pelaksana Kosabangsa, Dr. Luluk Elyana, S.Pd.I., M.Si., mengatakan bahwa program pengabdian kolaboratif ini sudah berjalan selama tiga bulan di Desa Pasuruhan.
“Kami ingin memberikan praktik edukasi yang bermanfaat, khususnya berkolaborasi dengan para orangtua di rumah agar mendampingi anak-anaknya belajar selama banjir,” ujar Luluk.
Dia berharap, program ini bisa punya pengimbasan lebih luas di daerah-daerah rawan kebencanaan.
Dalam hal ini, Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kayen diharapkan bisa menjadi perantaranya.
Sudewo Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen, Warga Pati Tetap Gelar Aksi Demo |
![]() |
---|
YDIB Gelar Vaksinasi Influenza dan Beri Susu untuk Anak Pekerja BRI Pati: Penting Jaga Kesehatan |
![]() |
---|
Viral Warga Pati Temukan Uang Dibungkus Plastik di Kali, Berikut Pengkuan Romdloni |
![]() |
---|
Mutia Terkesan Keseruan Naik Jip dan Cicip Kopi, Wisata Jelajah Medan Terjal Pegunungan Muria |
![]() |
---|
Bupati Pati Sorot Belanja Pegawai Daerah: Dihemat 5 Persen Saja Hasilkan Rp70 M untuk Infrastuktur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.