PO Haryanto Siapkan 200 Armada Bus untuk Layani Arus Mudik Lebaran 2024, Ini Kata Manajemen

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Jelang arus mudik Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2024, perusahaan otobus (PO) melakukan beragam persiapan untuk melayani para pemudik.

Termasuk PO Haryanto, yang mempersiapkan armada dan crew bus.

PO Haryanto melakukan pengecekan armada, misalnya monitoring mesin, maintenance fasilitas bus, di antaranya kursi tempat duduk, AC dan sebagainya.

Perwakilan manajemen PO Haryanto, Muhammad Syafiq, mengatakan setidaknya 200-an armada bus PO Haryanto dipersiapkan untuk mengantar para pemudik ke berbagai wilayah di Indonesia.

"Seperti tahun kemarin, Lebaran ini kita siapkan 200-an armada bus."

"Sudah kita lakukan pengecekan, agar semua armada siap dan layak untuk melayani arus mudik hingga arus balik Lebaran 2024 ini," kata Syafiq, Senin (1/4/2023).

Syafiq tak memasang target muluk-muluk pada arus mudik-balik lebaran tahun ini.

Hanya, ia berharap seluruh kursi bisa penuh terisi penumpang, lantaran diperkirakan akan ada lonjakan jumlah pemudik pada tahun ini, dibading tahun sebelumnya.

Syafiq memprediksi ada peningkatan pemudik mulai dari H-10 hingga H-1 lebaran.

Untuk pesanan jumlah tiket, sejauh ini terbilang hampir merata.

Termasuk wilayah Jabodetabek, Muria Raya, Solo Raya, Malang, Pemalang, Madura, Purwodadi.

Untuk pemesanan tiket, Syafiq menambahkan bisa memalui offline dan online. Dari perkembangan penjualan tiket, tiket online sudah hampir penuh pesanan.

"Tiket offline bisa dibeli ke agen-agen bus PO Haryanto yang ada di beberapa wilayan termasuk Jabodetabek dan Banten."

"Untuk tiket online bisa dipesan lewat Traveloka dan Red Bus Indonesia," ujarnya.

Dia menambahkan semakin mendekati hari lebaran, maka harga tiket naik secara bertahap. 

Hal itu disepakati bersama oleh semua PO di Indonesia.

"Harapannya dengan kesiapan kami yang sudah maksimal, bisa diimbangi dengan kenaikan penumpang."

"Semoga lebaran tahun ini bisa lebih baik ketimbang sebelumnya, dan bisa ramai seperti sebelum pandemi," tuturnya. (rad)