Berita Kudus
Warga Kudus Berebut Beras Murah Rp10.400/Kg dari Bulog: Mbah SIti: Harga Pangan Lagi Mahal
Warga Kudus rela berdesakan-desakan sejak pagi demi memburu beras harga murah dari Bulog dan dari Gapoktan.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Ratusan masyarakat Kabupaten Kudus berebut beras murah dari Bulog dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jumat (2/2/2024).
Warga rela berdesak-desakkan untuk mendapatkan 2 pcs atau 10 kilogram beras jenis medium dengan harga di bawah pasaran.
Satu pcs berisi 5 kilogram dibandrol hanya Rp52.000 atau senilai Rp10.400 per kilogram.
Harga tersebut lebih murah dibandingkan dengan harga beras di pasaran saat ini mencapai Rp14.000 - Rp15.000 per kilogram dengan jenis serupa.
Masyarakat hanya membutuhkan Rp104.000 untuk mendapatkan 10 kilogram beras dan menjadi sasaran masyarakat.
Dari jumlah tiga ton beras medium yang dibawa pada kegiatan Gerakan Pangan Murah Jumat pagi ludes kurang dari satu jam.
Masyarakat sudah antre sejak pukul 06.00 di depan kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus untuk mendapatkan beras murah.
Siti Kuriyah (62), warga Mlati Norowito, Kecamatan Kota Kudus sengaja datang lebih awal agar tidak kehabisan stok beras murah.
Dia pun harus terlibat dalam kerumunan warga berdesak-desakkan untuk mendapatkan beras murah.
Perjuangannya berhasil membawa pulang empat pcs beras berisi lima kilogram masing-masing pcs.
Dua pcs merupakan beras dari gabungan kelompok tani (Gapoktan) seharga Rp13.000 per kilogram, dan dua pcs lainnya dari beras Bulog dengan harga Rp10.400 per kilogram.
"Harga beras lagi mahal, jadi carinya yang ada promo lebih murah."
"Hari ini sekalian beli empat bungkus untuk makan keluarga, anak, cucu. Mudah-mudahan cukup sampai satu bulan," terangnya.
Staf Operasional Gudang Bulog Kaliwungu Kudus, Deny Hermawan menyampaikan, tiga ton beras dibawa dari gudang Bulog Kaliwungu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Pihaknya membatasi pembelian 2 pcs untuk masing-masing orang agar bisa lebih merata.
"Hari ini arahan dari pimpinan untuk membawa 3 ton beras dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah di Dinas Pertanian dan Pangan Kudus," ujarnya.
Dia menyebut, saat ini stok beras di gudang Bulog Kaliwungu Kudus masih aman.
Baik stok beras yang digunakan untuk stabilisasi harga, maupun stok beras untuk disalurkan dalam program bantuan pangan gratis.
Saat ini, lanjut dia, stok beras di gudang Bulog Kaliwungu berkisar 3.000 ton. Rencananya akan bertambah lagi 1.000 ton dalam perjalanan.
Pihaknya berkomitmen akan terus menyalurkan stok beras yang ada sesuai dengan program dari pemerintah.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetiyo menjelaskan, Gerakan Pangan Murah Melalui Gelar Hasil Tani merupakan upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, termasuk beras.
Dia mengakui bahwa produk yang paling diburu masyarakat saat ini adalah beras dengan harga murah.
Mengingat kondisi saat ini harga beras di pasaran masih terlampau tinggi tembus Rp14.000 - Rp15.000 per kilogram.
Pihaknya bakal mengajukan tambahan alokasi beras kepada Bulog agar stok beras murah yang disalurkan kepada masyarakat ditambah.
"Kami juga gandeng Gapoktan untuk menyediakan 2 ton beras dengan harga Rp13.000 per kilogram. Semuanya habis karena animo masyarakat sangat tinggi," tuturnya.
Didik memastikan program Gerakan Pangan Murah berjalan setiap bulannya pada Jumat pagi di pekan ke dua.
Program serupa bakal digelar kembali dengan kapasitas lebih besar untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
"Di Gerakan Pangan Murah ini tidak hanya ada beras saja, juga tersedia minyak goreng, bumbu dapur, telur ayam, daging ayam, sayuran, jajanan, serta aneka jenis kuliner. Kegiatan ini terbuka untuk masyarakat umum," ucapnya. (sam)
TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
![]() |
---|
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.