Berita Pekalongan

Banjir Rob di Pekalongan Butuh Rp 700 Miliar, Pemerintah Pusat Diminta Turun Tangan

Pemkab Pekalongan membutuhkan anggaran Rp 700 miliar untuk penanggulangan banjir rob di wilayah Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Muhammad Olies
TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
Brimob Kalibanger Pekalongan sedang mengevakuasi warga yang terdampak banjir rob Pekalongan, Senin (24/5/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, KAJEN - Pemerintah Kabupaten Pekalongan membutuhkan anggaran Rp 700 miliar untuk penanggulangan banjir rob di wilayah Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Sumar Rosul saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (21/6/2023).

"Grand desain secara umum untuk penanganan banjir rob sudah matang. Untuk pembangunannya dibutuhkan anggaran Rp 700 miliar yang sudah diusulkan ke pemerintah pusat."

"Kita sudah usulkan ke Pemerintah Pusat untuk pembangunan fisiknya. Pembangunan membutuhkan anggaran Rp 700 miliar untuk membuat tanggul, sekaligus rumah pompanya. Itu yang mampu pusat," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Sumar Rosul.

Baca juga: Dari Sawah Jadi Tambak karena Sering Rob, Petani di Pekalongan Dapat Bantuan Jaringan dan Benih Ikan

Menurutnya, desain untuk penanganan banjir rob berada di Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, Karangjompo, sebagian Pacar dan Samborejo yang melalui Sungai Bremi dan Meduri sudah jadi.

Desain dan amdalnya di Provinsi Jawa Tengah.

"Tugas Pemkab Pekalongan menyiapkan atau membebaskan lahan untuk tanggul baru seluas 5 hektar. Ini sudah berproses di BPN untuk pembebasan lahannya."

"Lahan itu milik dua orang warga di Desa Jeruksari. Ini masih berproses. Semoga cepat selesai," ujarnya.

Sumar Rosul menceritakan, untuk lahan yang harus dibebaskan itu sudah tidak ada patoknya.

Patoknya sudah hilang karena, lahannya tenggelam banjir rob Pekalongan. Sehingga harus dilakukan pengukuran ulang.

"Yang punya lahan pun bingung dimana patoknya. Ini BPN harus bergerak cepat untuk menunjukkan patok atau koordinatnya," ucapnya.

Kemudian, penanganan banjir rob Pekalongan tidak bisa dilakukan secara parsial.

Pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat harus bergerak bersama-sama.

"Kita harus bersama-sama. Pemerintah provinsi grand desain dan amdalnya, pemkab pembebasan lahannya, dan pemerintah pusat itu untuk pembangunannya. Itu sudah kita usulkan."

"Bahkan beberapa hari yang lalu, ibu Bupati bersama rombongan dan kita (anggota DPRD Kabupaten Pekalongan) sudah ke Bapennas, melalui beberapa teman-teman anggota DPR RI itu sudah didorong ke pusat. Masing-masing mendorong agar ini bisa disetujui anggarannya," imbuhnya.

Baca juga: Ratusan Warga Kota Pekalongan Masih Terdampak Banjir Rob, Imigrasi Pemalang Beri Bantuan

Sumar Rosul yakin jika grand desain itu bisa terealisasi maka persoalan banjir rob di Desa Samborejo, Pacar, Karangjompo, Tegaldowo, Mulyorejo dan Desa Jeruksari yang berada di Kecamatan Tirto bisa teratasi.

"Mudah-mudahan tahun 2024 bisa terealisasi, karena ini menunggu keputusan pusat saja. Kita selalu berupaya bersama untuk ini disetujui anggarannya," katanya.

Saat disinggung terkait rencana penanganan banjir rob Pekalongan jangka pendek, Sumar, menjelaskan pada tahun 2023 ini pembangunan rumah pompa di Tegaldowo dan Mulyorejo sedang berproses.

"Rumah pompa di Tegaldowo ini sedang berproses di tahun ini. Mudah-mudahan segera terealisasi rumah pompa Tegaldowo."

"Untuk rumah pompa di Mulyorejo sedang dimintakan CSR ke PLN. Ini juga sedang berproses. Tinggal yang Jeruksari tanggul yang limpas ini masih kewenangan provinsi, otomatis provinsi yang akan menangani," jelasnya.

Selain pembuatan rumah pompa untuk mengurangi debit air yang masuk ke pemukiman warga, penanganan jangka pendek lainnya adalah peninggian jalan di Desa Jeruksari pada tahun 2023 ini.

Pemkab Pekalongan sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 700 juta untuk peninggian jalan.

"Jalan yang akan ditinggikan ini di perbatasan Jeruksari dengan Kota Pekalongan. Jalan sudah cor, tapi selalu tergenang makanya ditinggikan lagi," ucapnya.

Sumar Rosul menambahkan, lalu untuk penanganan banjir rob di Desa Pacar, disiapkan anggaran Rp 500 juta untuk peningkatan pompa dan normalisasi saluran di bawah jalan pantura Pekalongan.

"Karena saluran di bawah jalan nasional itu tersumbat, sehingga aliran air tidak mengalir dengan lancar.

"Anggaran itu digelontorkan, untuk peningkatan pompa biar tidak manual, normalisasi di bawah jalan pantura, dan merapikan drainase dari bawah rel Desa Pacar ke jalan pantura," tambahnya.

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved