Pemberdayaan UMKM
Supervisor Perusahaan Nekat Banting Setir Bikin Usaha "Jeng Minul" di Pati, Ini Alasannya
Mantan karyawan perusahaan, Indah Susanti banting setir membuka usaha sendiri. Ia mengembangkan produk jamu milenial "Jeng Minul".
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, PATI - Mantan supervisor perusahaan, Indah Susanti banting setir membuka usaha sendiri.
Ia mengembangkan produk jamu milenial "Jeng Minul" yang kini telah memiliki banyak varian.
Usaha yang dirintisnya itu dipicu upaya mencari solusi atas anaknya yang kurang nafsu makan.
Indah mengatakan, awal mula dirinya berkecimpung sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) minuman kesehatan herbal ialah pada 2014 lalu.
Saat itu, dia mengundurkan diri sebagai karyawan dari perusahaan multinasional yang berkantor di Semarang.
Indah sudah berkarier belasan tahun di perusahaan itu. Sebelum memutuskan mengundurkan diri, jabatan terakhirnya ialah supervisor.
"Saya resign dari perusahaan karena bapak saya meninggal. Saya harus balik ke Pati untuk menemani Ibu. Saya berencana kumpul dengan ibu sambil membuka usaha," kata Indah saat ditemui di kediamannya, Jalan Taman Pahlawan nomor 270, Desa Puri, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Sabtu (27/5/2023).
Saat sudah kembali tinggal di Pati, Indah sempat bingung hendak membuka usaha apa.
Di sisi lain, dia dihadapkan dengan persoalan, putranya yang saat itu masih berusia tujuh tahun tidak nafsu makan.
"Anak saya tidak mau makan. Kalau di kampung itu ada tradisi meminumkan jamu glempo untuk menambah nafsu makan. Tapi, anak tidak mau karena jamu identik dengan rasa pahit. Jangankan jamu, minum obat yang sudah dicampur madu atau gula saja anak juga tidak mau," ungkap dia.
Baca juga: 5 Tanaman Obat Herbal Ampuh Mengatasi Insomnia
Indah lalu mencari referensi di internet, terutama YouTube, mengenai tutorial membuat minuman untuk meningkatkan nafsu makan anak.
Dari sana, dia mendapat pengetahuan bahwa jamu temulawak berkhasiat meningkatkan nafsu makan anak.
Indah lalu berupaya membuat sendiri minuman temulawak yang bisa diterima oleh lidah anaknya.
"Karena the power of kepepet, bisa jadi juga. Kalau jamu temulawak pada umumnya, sesuai resep leluhur, lebih dominan rasa pahit. Namun saya buat konsep 'jamu milenial'. Bagaimana agar jamu bisa diterima anak muda tanpa ada mindset bahwa rasanya pahit. Saya bikin meski misalnya kadar dikurangi, tidak mengurangi manfaat temulawak," ujar dia.
Indah bersyukur, minuman temulawak bikinannya terbukti bisa meningkatkan nafsu makan anaknya. Minuman bikinannya itu juga dia tawarkan ke para keponakan juga.
| 'Dulu Kritik Tambang, Sekarang Ribut', Mahfud MD Respons Pergolakan PBNU |
|
|---|
| Alfamart Perkuat Kemitraan dan Akses Modal UMKM Semarang |
|
|---|
| Balai Industri Kreatif Digital dan Kemasan Jateng Raih Sertifikasi ISO 9001:2015 |
|
|---|
| 100 Hari Wafatnya Imam Aziz: Mengenang Kiai Rakjat Melalui Dua Buku |
|
|---|
| Polda Jateng Digugat Advokat, Saksi Ahli Pemohon Ungkap Fakta dalam Sidang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/uuklldlsasaddsa.jpg)