Seni dan Budaya
Melihat Sentra Pembuatan Topeng Khas Wonosobo di Kampung Sruni, Diminati Wisatawan Mancanegara
Topeng khas Wonosobo biasa digunakan untuk pelengkap pertunjukan tari seperti dalam pertunjukan tari topeng lengger.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, WONOSOBO - Topeng khas Wonosobo menjadi salah satu incaran wisatawan yang berkunjung ke Kota di Atas Awan.
Topeng itu bisa menjadi buah tangan khas Wonosobo.
Topeng khas Wonosobo punya keunikan tersendiri.
Kerajinan tangan ini kerap dijadikan hiasan ruangan untuk memberikan kesan antik.
Topeng khas Wonosobo biasa digunakan untuk pelengkap pertunjukan tari seperti dalam pertunjukan tari topeng lengger.
Salah satu tempat pembuatan topeng khas Wonosobo ada di Kampung Sruni, Kelurahan Jaraksari, Wonosobo.
Bondet Lukistyo Adi Wibowo atau biasa dipanggil Bowo merupakan seniman asli Wonosobo yang biasa membuat berbagai macam karakter topeng khas Wonosobo.
Keterampilannya membuat berbagai macam topeng sudah didapatkannya sejak dari kecil.
Ia bahkan belajar langsung dari kedua orang tuanya yang juga seorang seniman.
"Membuat topeng mengalir dari bapak, keseharian bapak dulu membuat topeng juga jadi sering saya lihat, tonton, akhirnya saya tertarik mencoba membuat topeng," ungkapnya.
Baca juga: Sanggar Ngesti Laras Wakili Indonesia ke Thailand, Siap Membawakan Tari Topeng Lengger Khas Wonosobo
Bowo mengungkapkan membuat topeng khas Wonosobo ini butuh ketelatenan dalam setiap tahapannya.
Ia menggunakan beberapa kayu khusus saat membuat topeng khas Wonosobo.
Seperti kayu pule ataupun kayu albasia. Kayu ini dinilai lebih mudah dibentuk dan tidak gampang terkena kutu kayu.
Tahap awal pembuatan topeng khas Wonosobo, pertama siapkan kayu berukuran sekitar 19 x 15 sentimeter. Kemudian kayu dibentuk dengan cara dipahat sesuai dengan karakter yang diinginkan.
Setelah itu permukaan topeng yang sudah dibentuk kemudian amplas sampai halus, dilanjutkan didempul menggunakan warna base.
Polda Jateng Digugat Advokat, Saksi Ahli Pemohon Ungkap Fakta dalam Sidang |
![]() |
---|
Agus Gondrong Terbitkan SE Larang Odong-odong Jadi Angkutan Umum |
![]() |
---|
Menyalakan Cinta, Meruntuhkan Stigma: Kiprah Tria dan Griya Schizofren di Surakarta |
![]() |
---|
Lagi! Program JIDS LPK Hiro-LPK Kamisora Berangkatkan Driver Bus Profesional ke Jepang |
![]() |
---|
Ihwal Gebyar PAI, Wabup Semarang: Komitmen Cetak Generasi Bangsa Terdidik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.