Berita Nasional
Dokter Indonesia untuk Rakyat, Kampanye IDI Peringati Hakitnas dan HBDI ke-115
PB IDI mengampanyekan ‘Dokter Indonesia untuk Rakyat Indonesia’ dalam rangkaian peringatan Harkitnas dan HBDI ke-115.
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengampanyekan ‘Dokter Indonesia untuk Rakyat Indonesia’ dalam rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-115 pada tahun 2023 ini.
Diketahui, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai peringatan Harkitnas dan sekaligus berbarengan dengan HBDI.
Ketua Umum PB IDI, Dr dr Moh Adib Khumaidi, mengatakan dokter Indonesia harus mampu menjadi agent of treatment, agent of change, agent of development, dengan menularkan nilai profesi dan kecendikiawanannya kepada masyarakat.
“Edukasi yang konsisten dan pelayanan yang berkesinambungan, akan menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, sehat dan sejahtera sehingga mampu bersama memecahkan berbagai masalah,” kata dokter Adib, dalam keterangannya, Sabtu (27/5/2023).
Dituturkan, dokter Indonesia untuk rakyat juga berarti dokter sebagai agent of development.
Dalam artian, dokter Indonesia dapat terus berkarya sesuai kemajuan teknologi dan sumber daya manusia (SDM), yang akhirnya akan bermuara pada kebijakan programatik untuk masyarakat.
Dengan semangat yang sama, ujar dia, niscaya dokter dan rakyat kembali dalam barisan yang tidak berbeda dalam memperjuangkan kemajuan bangsa.
“Seiring, seirama, setumpah darah Indonesia. Dokter Indonesia akan terus terdepan dalam pengabdian dan sinergis dalam pembangunan. Bangga menjadi dokter Indonesia, karena dokter Indonesia untuk rakyat Indonesia,” tegasnya.
Disampaikan Adib lebih lanjut, seabad yang lalu, jauh sebelum adanya rekomendasi WHO dan berbagai organisasi dunia tentang 3 peran utama dokter (agent of treatment, agent of change, agent of development), dokter Indonesia sudah menjalankan peran kompleks dalam pembangunan manusia Indonesia.
Kata dia, dokter hadir sebagai barisan terdepan yang mengawal keberlangsungan sebuah bangsa.
Golongan yang semula berkutat dalam pengobatan, aktif sebagai garda pergerakan.
Sebut saja Dr Wahidin Sudirohusodo, Dr Soetomo, Dr Cipto Mangunkusumo dan dokter pribumi lainnya yang mengawali semangat kebangkitan nasional.
“Melalui pendidikan kepada masyarakat, para dokter mampu mengobarkan jiwa nasionalisme sehingga perjuangan menuju Indonesia merdeka dapat tercapai,” tuturnya.
Presiden dokter di seluruh dunia (World Medical Association/ WMA) Dr Dr David Barbe menyatakan ada banyak dokter di seluruh dunia yang tidak merasa dihargai atau didukung atas risiko yang telah mereka ambil atau pengorbanan yang telah mereka lakukan dalam merawat pasien dengan Covid-19.
Banyak dokter yang merasa mengalami demoralisasi, banyak yang merasa pemerintah mereka, dan dalam beberapa kasus, rumah sakit mengecewakan mereka atau bahkan memanfaatkan mereka.
Menteri ATR Sebut 60 Keluarga Kuasai Hmapir 50 Persen Tanah Indonesia, LSKB: Distribusikan |
![]() |
---|
Aktivis Muda Nahdliyin Sayangkan Keterlibatan PBNU dalam Industri Tambang Ekstraktif |
![]() |
---|
MUI Minta Aparat Usut Tuntas Kasus Perusakan Bangunan Diduga Gereja Kristen di Sukabumi |
![]() |
---|
Ihwal Putusan MK Pisahkan Pemilihan Umum, Zulfikar: Sebut Momen Penyesuaian Pemilu dan Pilkada |
![]() |
---|
Mau Berwisata Keliling Pulau Dewa Lebih Santai dan Nymana? Bali Touristic Sarankan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.