Berita Kudus

2 dari 59 Pasien DBD Puskesmas Bae Kudus Meninggal pada Januari - April 2023, Semuanya Anak-anak

2 dari 59 pasiden DBD yang tercatat di Puskesmas Bae, Kudus, meninggal dunia karena terlambat ditangani. Dua korban meninggal DBD di Bae semuanya anak

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
Tribunnews.com
Ilustrasi pasien demam berdarah dengue (DBD). 

Artinya, semua orang di dalam suatu keluarga dan lingkungan harus ikut terlibat dalam pencegahan DBD melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Kata dia, gerakan PSN ini lebih efektif dilakukan untuk mencegah penyakit DBD dibandingkan dengan fogging. Karena dengan PSN bisa membunuh jentik-jentik langsung sebelum menjadi nyamuk dewasa.

"Dengan fogging, hanya bisa membunuh nyamuk dewasa. Makanya lebih efektif PSN," ucapnya. 

Dia menyebut, anak yang sudah pernah terjangkit DBD biasanya akan rentan atau lebih beresiko terjangkit kembali.

Sehingga perlu pencegahan dan kewaspadaan agar kondisi anak dalam keadaan prima, juga lingkungannya harus bersih dan nyaman.

"Fogging biasanya dilakukan ketika terjadi kasus meninggal, atau lebih lima kasus dalam satu lokasi."

"Namun fogging ini tidak terlalu efektif, lebih efektif pencegahan melalui penyuluhan, gerakan PSN, dan perilaku hidup bersih dan sehat," ucapnya.

5 anak di Kesambi terjangkit DBD, Dinkes lakukan fogging

Petugas melakukan fogging di sejumlah rumah di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Rabu (24/5/2023).
Petugas melakukan fogging di sejumlah rumah di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Rabu (24/5/2023). (Istimewa)

Terpisah, lebih dari 80 rumah di RT 1 dan 2, RW 1 Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, di-fogging oleh tenaga kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) setempat.

Fogging dilakukan pada, Rabu (24/5/2023) dengan melibatkan lima petugas menyisir rumah-rumah, selokan, dan beberapa tempat lain.

Pengasapan dilakukan pasca-ditemukan kasus lima anak terjangkit demam berdarah dengue (DBD).

Bahkan, semuanya harus dirawat di fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas dan rumah sakit. 

Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Sutejo mengatakan, dari lima kasus tersebut, beberapa di antaranya masih dirawat.

Pihaknya meminta kepada Dinas Kesehatan untuk segera menindaklanjuti temuan kasus DBD di wilayah Kabupaten Kudus, guna mencegah hal-hal yang tidak dinginkan.

Utamanya mencegah timbulnya korban jiwa dampak DBD

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved