Perang Saudara di Sudan

Perang Saudara Pecah di Sudan, 22 Santri Asal Jepara Dievakuasi, Sementara Ditempatkan di Arab Saudi

Sebanyak 15 santri asal Kabupaten Jepara telah berhasil dievakuasi dari Sudan. Mereka kini telah tiba di Jeddah, Arab Saudi.

|
Istimewa/Dok. Ponpes Al Buruj
Sejumlah WNI saat dievakuasi dari Sudan ke Jeddah, Arab Saudi. 12 santri asal Jepara juga ikut rombongan ini. Mereka tiba di Jeddah, Rabu (26/4/2023) kemarin. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA- Sebanyak 22 santri asal Kabupaten Jepara telah berhasil dievakuasi dari Sudan. Mereka kini telah tiba di Jeddah, Arab Saudi, setelah dievakuasi melalu jalur laut.

Belasan warga Jepara itu merupakan santri dari Pondok Pesantren Al Buruj, yang berlokasi di Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Para santri itu sedang menempuh pendidikan S1 di Sudan.

Pengasuh Ponpes Al Buruj Abdul Baits Muhtar menyampaikan ada 35 santrinya yang berada di Sudan. Semua santri tersebut dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia setelah terjadi perang saudara di Sudan.

Dari 35 santri itu, 22 di antaranya warga Jepara.

“Warga Jepara khusus dari (Ponpes) Al Buruj ada 15 santri. Tapi dari luar (Ponpes) Al Buruj enam atau tujuh. Total perkiraan dari Jepara ada 22 santri (yang belajar di Sudan,” kata Baits yang juga Pengurus Ikatan Alumni Sudan saat dihubungu tribunmuria.com, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Presiden Kiir Ngompol Saat Dengarkan Lagu Kebangsaan, Enam Wartawan Sudan Selatan Masuk Bui

Baca juga: IAIN Kudus Hadirkan Dua Dosen Tamu dari Sudan

Baca juga: Cerita Anggota Polres Batang Saat Bertugas Menjadi Pasukan PBB di Sudan Afrika

Pihaknya kini menunggu informasi lebih jelas terkait proses kepulangan WNI. Apakah pemerintah hanya membantu proses kepulangan hingga ke Jakarta atau sampai ke daerah asal santri.

Apabila hanya sampai di Jakarta, kata Baits, pihaknya telah menyiapkan penjemputan ke Ibukota. Kemudian pihak keluarga santri bisa menjemput di Ponpes AL Buruj.

Baits berharap Pemkab Jepara bisa ikut membantu akomodasi proses kepulangan santri-santri asal Jepara dari Jakarta. Pihaknya sudah mencoba menghubungi Pemkab Jepara, tetapi hingga kini belum ada respons.

Untuk diketahui, Ponpes Al Buruj telah menjalin kerjasama dengan International University of Africa (IUA) sejak 2016. 

Menurut Baits, pusat universitas itu berada di Ibukota Sudan, Khartoum. Hingga saat ini pihaknya telah mengirim 50 santri di negara tersebut. Sebanyak 15 di antaranya sudah lulus dan mengabdi di masyarakat.

Mereka yang masih tinggal Sudan, kata Baits, rata-rata sudah menjalani pendidikan lebih dari lima semester. Beberapa santri juga sedang menyelesaikan skripsi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan Pemerintah Indonesia telah mengevakuasi 897 WNI dari Khartoum, Ibukota Sudan.

Proses evakuasi itu dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, sebanyak 569 WNI berhasil dievakuasi. 

Dari jumlah itu, 557 orang telah dievakuasi ke Arab Saudi dan tiba di Jeddah, pada Rabu (26/4/2023) sekira pukul 10.00 WIB.

Sementara 12 orang lainnya yang terdiri 10 tim KBRI dan 2 WNI masih berada di Sudah. Tim KBRI tetap tinggal di Port Sudan untuk membantu evakuasi WNI. Sementara 2 WNI menunggu penyelesaian dokumen perjalanan pulang.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved