Berita Kudus

Festival Takjil Kampung Budaya, Cara Warga Piji Wetan Isi Ngabuburit dengan Kegiatan Positif

Menengok cara warga Kecamatan Dawe, mengisi ngabuburit dengan kegiatan positif dalam Festival Takjil di Kampung Budaya Piji Wetan. Ada berbagai lomba

TribunMuria.com/Rezanda Akbar D
Anak-anak sedang mengikuti lomba azan dalam 'Festival Takjil' di Kampung Budaya Piji Wetan, Kudus. Festival Takjil adalah cara warga Kecamatan Dawe mengisi ngabuburit dengan berbagai lomba untuk anak-anak dan sejumlah kegiatan poisitif lainnya. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUSFestival Takjil di Kampung Budaya Piji Wetan menjadi magnet bagi para masyarakat Kabupaten Kudus untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.

Dalam kegiatan tersebut, beragam lomba digelar. Di antaranya mewarnai, membuat kaligrafi, tarhim dan adzan subuh.

Selain itu, juga bazar UMKM, yang menjual berbagai olahan makanan ataupun produk handy craft yang turut memeriahkan festival tahunan tersebut.

Anak-anak sedang mewarnai dalam perlombaan 'Festival Takjil' di Kampung Budaya Piji Wetan, Kudus. Festival Takjil adalah cara warga Kecamatan Dawe mengisi ngabuburit dengan berbagai lomba untuk anak-anak dan sejumlah kegiatan poisitif lainnya.
Anak-anak sedang mewarnai dalam perlombaan 'Festival Takjil' di Kampung Budaya Piji Wetan, Kudus. Festival Takjil adalah cara warga Kecamatan Dawe mengisi ngabuburit dengan berbagai lomba untuk anak-anak dan sejumlah kegiatan poisitif lainnya. (TribunMuria.com/Rezanda Akbar D)

Festival Takjil di Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah digelar di kawasan panggung ngepringan. 

Di area tersebut dilaksanakan lomba tarhim dan lomba mewarnai. 

Peserta lomba tarhim dan adzan yang terdiri dari anak-anak memberikan kemampuan terbaiknya di atas panggung. 

Begitu juga peserta lomba mewarnai yang tampak asyik mewarnai gambar yang telah disiapkan panitia menggunakan crayon, spidol ataupun pensil warna. 

Mereka juga nampak asyik mewarnai di bawah rimbunnya pohon. 

Koordinator Kampung Budaya Piji Wetan, Muhammad Zaini, mengatakan Festival Takjil merupakan bentuk acara yang dikemas untuk menunggu waktu berbuka puasa. 

Pihaknya ingin memfasilitasi warga dengan kegiatan positif sambil menunggu waktu berbuka puasa.

"Istilahnya ngabuburit. Di sini ada beragam acara dan berbagai lomba."

"Ada pentas seni juga, lomba mewarnai, lomba tarhim, lomba azan dan lainnya," katanya, Jumat (7/4/2023) saat ditemui di lokasi.

Zaini menambahkan, kegiatan di bulan Ramadan hendaknya diisi dengan kegiatan positif. 

Selain itu juga harus diisi dengan kegiatan silaturahmi bersama warga.

Dia berharap kegiatan Festival Takjil dapat bermanfaat bagi pengunjung. 

Selain itu juga dapat menjadi tempat rujukan bagi masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa. 

"Harapan kami pengunjung dapat mengambil hikmah dari Festival Takjil ini," imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Wates, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Indun Faristin mengaku senang dengan adanya lomba mewarnai yang digelar panitia. 

Dia memeriahkan acara dengan mengajak anaknya ikut lomba mewarnai.

"Menemani anak ikut lomba mewarnai. Apapun hasilnya yang penting asal ikut saja."

"Menurut saya acara seperti ini bagus," katanya. 

Lebih lanjut, dia ikut serta sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Selain itu dia ingin mengenalkan anaknya dengan Kampung Budaya Piji Wetan.

"Selain bisa mengasah kreativitas, alasan lainnya ikut serta supaya anak tidak hanya di bermain handphone dan di rumah saja," imbuhnya. (rad) 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved