Berita Kudus
Pasar Murah Kudus Bikin Harga Beras Cuma Rp 9.600
arga Desa Tenggeles tersebut rela antre berjam-jam sejak pasar murah belum dibuka untuk mendapatkan beras dengan harga Rp 9.600 per kilogram.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Pameran hasil tani berikut pasar murah yang digelar oleh Dispertanpangan Kudus disambut positif oleh warga. Sebab, dalam pasar murah tersebut tersedia bahan pokok misalnya beras dengan kualitas medium dan harga di bawah harga pasaran.
Salah seorang warga yang merasakan manfaat adanya pasar murah hasil pertanian tersebut yakni Ana Mariyanti. Warga Desa Tenggeles tersebut rela antre berjam-jam sejak pasar murah belum dibuka untuk mendapatkan beras dengan harga Rp 9.600 per kilogram. Harga itu dirasa sangat murah jika dibandingkan dengan harga beras di pasaran mencapai Rp 11.500 per kilogram.
“Senang bisa dapat beras. Berasnya bagus. Harganya lebih murah dari harga di pasaran,” kata salah seorang warga Tenggeles, Ana Mariyanti.
Baca juga: Bupati Kudus Bakal Bikin Pasar Murah Sebulan Sekali
Dalam pasar murah hasil pertanian Ana mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram. Karena harganya lebih murah Ana ingin gelar hasil tani sekaligus pasar murah ini bisa digelar rutin. Dari situ warga bisa mengakses sejumlah kebutuhan pokok dengan harga lebih murah.
“Ini berasnya dapat 10 kilogram untuk kebutuhan Ramadan,” kata dia.
Warga lainnya, Suprapti, juga merespons positif atas adanya pasar murah yang digelar Dispertanpangan. Menurutnya pasar tersebut menyajikan barang berkualitas dengan harga di bawah pasaran. Dia membeli beras yang disediakan Bulog dalam pasar murah tersebut per kilogramnya Rp 9.000. Harga tersebut terpaut lumayan jauh dari pasaran.
“Kalau di pasaran harga beras medium bisa mencapai Rp 11.500 sampai Rp 12.000. Ini harganya murah, harapannya bisa digelar rutin,” kata Suprapti warga Desa Nganguk.
Kemudian warga lainnya, seorang ibu rumah tangga bernama Lia turut senang akan adanya pasar murah
Salah seorang pembeli, Lia seorang ibu rumah tangga dari Desa Megawon mengaku sangat senang dengan adanya gelar hasil tani. Ia membeli sejumlah bahan kebutuhan pokok misalnya daging ayam dan minyak goreng. Pasalnya harga yang ditawarkan memang lebih murah dari yang ada di pasaran. Sebagai masyarakat, ia berharap acara seperti ini bisa lebih sering diselenggarakan oleh pemerintah.
"Memang lebih murah kalau dibanding harga pasar. Tetap antre meski sudah datang sebelum acara dimulai, ya harapannya kalau bisa lebih sering digelar," katanya. (goz)
TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
![]() |
---|
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.