Berita Kudus

Warga Kudus Protes Besar-besaran Pemilik Kandang Ayam, Bawa Ribuan Bangkai Lalat

Warga Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus diresahkan lalat yang disebabkan dari kandang ayam di tengah pemukiman warga. 

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
Rezanda Akbar
Warga Kudus membawa ribuan bangkai lalat sembari melakukan protes besar-besaran kandang ayam di depan Balai Desa Kedungsari, Rabu 15 Maret 2023. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Warga Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus diresahkan lalat yang disebabkan dari kandang ayam di tengah pemukiman warga. 

Dua kandang ayam tersebut hanya berjarak 30meter dari perumahan warga. 

Menurut kesaksian warga sekitar, kandang tersebut sudah berdiri hingga belasan tahun lamanya. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Kandang Ayam di Demak, Damkar Masih Cari Tahu Pemicunya

Warga juga sudah sempat melakukan aksi protes yang serupa namun aksinya hanya menggantung hingga ke dinas. 

Saat ini, ratusan warga kembali melakukan unjuk rasa di Balai Desa Kedungsari dengan membawa beragam alat peraga demo. 

Tidak ketinggalan, kertas coklat berisikan lem lalat yang sudah tertempel ribuan lalat

Kertas tersebut menjadi bukti bahwa serangga yang gemar menempel pada kotoran tersebut menginvasi warga sekitar. 

Hal tersebut membuat para warga resah, baik emak-emak ataupun bapak-bapak. 

Akibatnya,selain melakukan unjuk rasa, warga pun menyegel pintu masuk kandang dengan baliho yang bertuliskan penolakan hingga penutupan kandang. 

Satu diantara pendemo yakni Ufiatus Sofia, juga resah akibat lalat yang menginvasi perumahan warga. 

"Di RW 4 itu ada dua kandang ayam broiler, yang setiap panen dipastikan lalat akan kembali ke warga. Apalagi saat lebaran, mendekati panen di rumah saya itu lalatnya banyaknya minta ampun," katanya, Rabu (15/3/2023). 

Saking banyaknya jumlah lalat saat panen ayam broiler, hingga malam hari suara bising dari lalat masih mengganggu warga. 

"Waktu itu kami mumet gimana caranya buat ngatasi, juga sudah demo tapi tidak ada kelanjutannya," jelasnya. 

Dia sendiri juga merasa jijik dengan adanya binatang yang memiliki nama ilmiah Diptera tersebut. 

Apalagi hewan tersebut identik dengan pembawa penyakit lantaran biasa hidup ditempat yang kotor. 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved