Berita Jateng
Ribuan Warga Tiongkok Tinggal di Jateng, Paling Banyak Dibanding Warga Asing dari Negara Lain
Warga negara Tiongkok merupakan orang asing pemegang izin keimigrasian tertinggi di Jawa Tengah. WNA dari Tiongkok jumlah 1492 orang.
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG- Warga negara Tiongkok merupakan orang asing pemegang izin keimigrasian tertinggi di Jawa Tengah.
Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jateng, Wishnu Daru Fajar menuturkan jumlah orang asing di Jawa Tengah mencapai 7680 orang.
Warga negara asing terbanyak berasal dari Tiongkok berjumlah 1492 orang.
"Terbanyak berada di Kota Semarang dengan jumlah 1811 orang. Kemudian Kota Solo," ujarnya, Jumat (10/3/2023).
Menurutnya dari 7680 orang asing di Jawa Tengah terbagi berbagai izin tinggal yaitu sekolah, bekerja, investor maupun penyatuan keluarga.
Terbanyak orang asing tersebut sebagai pekerja.
"Tenaga Kerja Asing ini rata-rata berada di Semarang dan sekitarnya. Kalau pelajar rata-rata di Solo," tutur Wishnu.
Baca juga: Rumah Mewah Milik Warga Asing di Tawangmas, Dulu Penuh Perkakas
Baca juga: Investor Tiongkok Bangun PLTB Senilai Rp 4,5 Triliun di Pati, Mampu Hasilkan Listrik 255 MW
Baca juga: Pemodal Tiongkok Minati Investasi Biogas di Kudus
Dikatakannya, banyak warga negara asing yang berada di Jateng menggunakan visa wisata.
Warga negara asing dipulangkan karena over stay (melebihi waktu tinggal).
"Kayak di Bali marak jualan di pasar. Kalau di Jateng tidak ada," imbuhnya.
Menurutnya, visa wisata masih diperbolehkan untuk keperluan transaksi, maupun komunikasi bisnis. Namun visa wisata dilarang untuk digunakan keperluan berdagang misal membuka lapak di pasar.
"Yang menjadi masalah kalau di sektor-sektor masyarakat misal di pasar, kayak di Bali jadi tukang pijat. Kalau transaksi jualan tidak masalah yang repot sampai membuka lapak," kata Wishnu.
Dikatakannya, Divisi Imigrasi pernah memulangkan warga Afrika karena berjualan di pasar di Pemalang. Namun saat ini kasus tersebut tidak banyak di Jateng.
"Adapun masih masih dan tidak meresahkan. Kalau di Bali banyak yang dipulangkan," tuturnya.
Ia menuturkan orang asing di Jateng relatif kondusif dibandingkan wilayah lain.
Jumlah orang asing di Jateng masih lebih rendah dibandingkan Jawa Timur dan Jawa Barat.
Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
![]() |
---|
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.