Jumlah Pengusaha UMKM Kudus Capai 27.200 Orang, Didominasi Usaha Kuliner

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Kudus mengalami peningkatan cukup signifikan. Dari dara Disnakerperinkop-UKM Kudus, akhir 2021 ada sebanyak 17.182 pelaku UMKM di Kudus. Kemudian pada akhir 2022 jumlah pelaku UMKM di Kudus meningkat sampai 27.200 pelaku usaha.

Seiring meningkatnya jumlah pelaku usaha kecil di Kudus, Bupati Kudus HM Hartopo, berjanji akan terus mendukung. Dukungan itu diimplementasikan dalam berbagai program pengembangan atau berupa dampingan.

“Peningkatan pelaku UMKM ini pertanda kreasi dan inovasi masyarakat semakin tumbuh,” kata Hartopo.

Baca juga: Pemkab Kudus dan Bank Jateng Urunan Bantu Alat Produksi UMKM, Pakai DID dan CSR

Dukungan yang pihaknya lakukan agar pelaku UMKM terus berkembang, maju, dan naik kelas. Tentu hal ini harus dibarengi dengan upaya secara mandiri oleh pelaku usaha tersebut dengan cara berinovasi supaya tidak kalah saing dan tidak ketinggalan zaman.

“Pertumbuhan pesat ini terjadi sejak adanya pandemi. Ini merupakan bentuk kreativitas masyarakat Kudus. Kami akan terus mendampingi dan mendukung pertumbuhannya,” kata Hartopo.

Kepala Disnakerperinkop-UKM Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati, mengatakan, dari hasil verifikasi memang ada lonjakan jumlah pelaku UMKM. Verifikasi tersebut juga dilakukan oleh pemerintah provinsi.

Baca juga: Pemkab Kudus Keluarkan Jurus-jurus Penguatan UMKM Lokal, Kembangkan CSR dan Pasar Rakyat

Dari jumlah yang pihaknya catat, sebagian besar pelaku UMKM di Kudus bergerak di bidang kuliner. Bidang makanan dan minuman menjadi primadona bagi para pelaku usaha baru. Selain itu, pelaku usaha baru juga ada yang memilih bidang kerajinan tangan atau batik.

“Bidang kuliner memang mendominasi. Ada sekitar 10 ribu pelaku usaha baru atau 40 persennya dari jumlah total yang memilih usaha makanan dan minuman,” kata Rini.

Melihat tren yang ada, pelaku UMKM di Kudus akan terus bertambah. Di sisi lain, pihaknya siap dan akan terus melakukan pembinaan dan dampingan bagi pelaku usaha baru. Berkaitan dengan legalitas, pihaknya juga siap untuk memfasilitasi.

Dalam melunasi komitmen melakukan pembinaan dan dampingan, kata Rini, pihaknya perlu memetakan. Dari hasil pemetaan tersebut akan ketahuan mana yang harus dan perlu didampingi dan mana yang butuh pembinaan. Kemudian untuk legalitas juga terus kami pacu supaya lengkap,” kata dia. (Goz)