Berita Semarang

Pembebasan Lahan Normalisasi Sungai Plumbon Rp 120 M, Diplot di APBD Perubahan 2023

Tanggul Sungai Plumbon kembali jebol akibat hujan lebat. Normalisasi sungai itu dinilai mendesak, terlebih sudah beberapa kali jebol.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Muhammad Olies
Istimewa/Dok relawan 
Relawan sedang melakukan penanganan tanggul jebol di Sungai Plumbon, Kamis (2/3/2023) malam.  

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Tanggul Sungai Plumbon kembali jebol akibat hujan lebat pada Kamis (3/3/2023).

Normalisasi sungai itu dinilai mendesak, terlebih sudah beberapa kali jebol saat hujan lebat. 

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman mengatakan, normalisasi sudah teragendakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2023 ini.

Sedangkan, Pemerintah Kota Semarang bertugas melakukan pembebasan lahan.

Anggaran pembebasan lahan pun sudah disisipkan tahun ini. Anggaran pembebasan lahan diperkirakan sekitar Rp 120 miliar. Itu akan dianggarkan pada APBD perubahan 2023. 

"Pembebasan lahan akan diusulkan di perubahan, tapi persiapan untuk ukur, sosialisasi tingkat RT, ini baru awal-awal. Warga sudah mulai dengar kapan, berapa lebarnya, sudah mulai diinfokan," jelas Pilus, sapaannya, Jumat (3/3/2023). 

Dia mengaku sudah meninjau lokasi tanggul jebol di Sungai Plumbon. Lokasi tanggul jebol itu masih bagian dari wilayahnya. Tanggul tersebut bolong hingga air keluar dari lubang tersebut sehingga menyebabkan rumah warga terdampak. 

"Rumah di depan khawatir kalau sampai keseret tanggul, bisa seperti kejadian di Dinar Indah," ungkapnya. 

Baca juga: Tata Ruang Amburadul, Ketua DPRD Kota Semarang: Aturan Diiyakan, Tapi Prakteknya Bermasalah

Baca juga: Tekan Praktik Nakal Juru Parkir, DPRD Kota Semarang Minta Titik Parkir Elektronik Ditambah

Baca juga: Anggota DPR RI, Riyanta: Jalur Pantura Rusak Karena Perencanaan dan Pengerjaan yang Amburadul

Sementara ini, penanganan tanggul jebol menggunakan cerucuk dan karung berisi pasir. Namun, dia menilai, hal itu belum cukup aman. Sembari menunggu normalisasi, pihaknya mendorong penanganan sementara dengan dibangun kembali tanggul yang jebol tersebut. 

"Sementara pake karung, tapi lebih nyamannya sambil nunggu normalisasi beberapa bulan lagi atau akhir tahun ini, dibangun talud yang jebol itu. Yang pecah diganti. Dorongan saya itu," jelasnya. (eyf)

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved