Berita Kudus

Wajib Ikuti UTS, 69 Pelajar SDN 4 Payaman Kudus Dievakuasi Pakai Perahu Karet

Sebanyak 69 pelajar SDN 4 Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus dievakuasi petugas dengan menggunakan perahu karet dampak banjir. 

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Muhammad Olies
Tribun Muria/Saiful Ma'sum
Petugas menjemput siswa SDN 4 Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus yang tetep menjalani UTS di sekolah, Rabu (1/3/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Sebanyak 69 pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus dievakuasi petugas dengan menggunakan perahu karet dampak banjir

Mereka masih mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di sekolah meski tempat belajarnya terendam banjir. Mulai dari siswa kelas satu hingga kelas enam karena harus mengikuti ujian tengah semester (UTS) selama enam hari. 

Karena itu, mereka harus tetap berangkat ke sekolah dengan pakaian lengkap dihantar dan dijemput dengan menggunakan perahu karet.

Wali Kelas 4 SDN 4 Payaman, Harningsih mengatakan, semua siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 wajib berangkat ke sekolah untuk mengikuti UTS. Kecuali bagi siswa yang berhalangan seperti sakit atau faktor lainnya. 

Menurut dia, pelaksanaan ujian di sekolah akan lebih efektif dibandingkan ujian secara daring. Selain itu juga membantu siswa lebih mandiri dalam mengerjakan soal-soal ujian sesuai kemampuan masing-masing.

"Penilaian tengah semester atau UTS ini sudah dimulai sejak Senin-Sabtu. Begitu banjir mulai masuk ke wilayah sekolah, aksesnya juga terendam cukup tinggi, kami langsung hubungi BPBD untuk minta bantuan perahu," terangnya, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Ihwal Banjir Berkepanjangan di Kudus, Komisi C DPRD Komitmen Kawal Janji Menteri Basuki

Baca juga: Kisah Siswa SDN 4 Karangrowo Kudus, Sekolah 2 Bulan Terendam Banjir, Pergi-Pulang Naik Perahu

Baca juga: Eks Ketua PC Ansor Demak: Konfercab Sayung Sesuai Aturan, Kalau Protes ke Pimpinan Pusat

Harningsih menjelaskan, pihak sekolah mengkoordinir semua siswa agar berkumpul di empat titik. Dalam rangka mempermudah petugas dalam penjemputan. Begitu juga ketika memasuki waktu pulang, siswa secara bergantian dijemput dengan menggunakan perahu karet dan dihantarkan ke titik-titik penjemputan awal.

"Alhamdulillah semua siswa bisa berangkat semua. Ada beberapa siswa yang ikut mengungsi di kantor balaidesa juga bisa ikut ujian dihantarkan ke sekolah," ujarnya. 

Kata Harningsih, ada sebagian ruang kelas SDN 4 Payaman yang terendam banjir.

Sehingga aktivitas belajar siswa dipindah ke ruang lain seperti ruang kepala sekolah atau perpustakaan.

Pihaknya berharap, siswa bisa mengikuti UTS dengan maksimal ketika dilangsungkan di sekolah.

"Semoga kegiatan di tengah banjir ini tetap berjalan lancar. Soalnya ketika ujian dilakukan dari rumah, hasilnya enggak akan maksimal," harapnya. 

Sementara itu, Kepala Desa Payaman Nur Hadi mengatakan, ketinggian air pada banjir kali ini berkisar antara 30-50 sentimeter.

Banjir tertinggi berada di sepanjang akses depan SDN 4 Payaman dengan ketinggian mencapai paha orang dewasa. 

Meski demikian, lanjut dia, semua siswa masih semangat belajar langsung di sekolah dengan memanfaatkan ruang kelas yang tidak terendam banjir.

"Sementara ini kami baru bisa mengusahakan bantuan satu unit perahu karet, besok kita upayakan ada tambahan supaya antar jemput lebih ringan," tuturnya.

Pihaknya juga sedang mengusulkan anggaran peninggian jalan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir di tahun-tahun yang akan datang. (Sam)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved