Berita Pati

Pati Thrift Festival 2023, Tes Ombak Pasar Thrifting, 40 Stand Sediakan Barang 2nd Branded Impor

Ajang Pati Thrift Festival 2023 bazar produk fashion second-branded terbesar di Kabupaten Pati.

TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal
Ahmad Rudi Setiawan (28), sedang memilih-milih pakaian di salah satu stan dalam ajang Pati Thrift Festival 2023 di Gedung PGRI Pati, Kamis (23/2/2023) malam. 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Ajang Pati Thrift Festival 2023 digelar di Gedung PGRI Pati, Kamis-Minggu (23-26/2/2023).

Event ini disebut-sebut sebagai bazar produk fashion second-branded terbesar di Kabupaten Pati.

Ketua Panitia Penyelenggara, Ichsan Chae, mengatakan bahwa pihaknya mengadakan acara ini untuk "tes ombak", menguji pasar thrifting di Pati.

"Ini event pertama kami untuk cek ombak bagaimana pasar di Pati."

"Semoga dengan adanya event ini kami bisa mengenalkan apa itu dunia thrifting kepada masyarakat Pati secara lebih luas," kata Ichsan, Kamis (23/2/2023).

Ichsan menyebut, ada 40 stan seller (penjual) produk fashion impor bekas di acara ini.

Mereka berasal dari Pati, Purwodadi, Kendal, Jepara, dan Surabaya.

Barang yang dijual bervariasi, mulai dari kaus, kemeja, celana, jaket, hoodie, sweater, topi, hingga sepatu.

Produk bekas-pakai dari berbagai merek-merek terkenal ada di sini, mulai dari Nike, H&M, Uniqlo, Onitsuka, hingga A Bathing Ape (BAPE).

"Barang-barang fashion laki-laki dan perempuan lengkap. Ada juga barang vintage."

"Harganya bervariasi mulai Rp30 ribuan sampai jutaan, tergantung merek dan kualitas," tutur dia.

Meski barang yang dijual adalah pakaian preloved atau bekas pakai dari luar negeri, Ichsan memastikan barang yang dijual dalam kualitas dan kondisi baik.

"Barang disortir dulu. Para seller bongkar bal, kemudian barangnya disortir, dilaundry, dan di-display semenarik mungkin," jelas dia.

Selain bazar produk fashion second-branded, ajang ini juga dimeriahkan 20 stan kuliner UMKM serta live music. Pada hari terakhir juga ada fashion show.

"Pada hari pertama ini antusiasme masyarakat cukup tinggi."

"Baru setengah hari, sudah tembus seribu pengunjung."

"Kalau nanti hasilnya (penjualan) bagus, In syaa Allah kami adakan lagi jelang lebaran," tutur dia.

Aim (25), warga Margoyoso, sengaja datang untuk mencoba berburu pakaian impor bekas berkualitas.

Dia mengaku baru kali ini melakukan thrifting.

"Tadi saya beli jaket. Kualitasnya bagus. Dapat harga Rp150 ribu."

"Saya lihat bahannya bagus. Barang-barang yang lain di sini saya lihat juga bagus," kata dia.

Berbeda dari Aim, Ahmad Rudi Setiawan (28) bukanlah thrifter pemula.

Dia sudah beberapa kali melakukan aktivitas "perburuan" pakaian impor bekas.

"Saya cukup sering thrifting. Biasanya cari jaket, sweater, sama kaos over size."

"Menurut saya yang penting kita bisa membedakan barang ori dengan kw (tiruan)."

"Di YouTube banyak yang kasih tips thrifting, supaya kita tidak sampai dapat barang palsu."

"Kalau dari segi kesehatan, menurut saya aman-aman saja."

"Karena selain oleh penjualnya barang sudah dilaundry sebelum dipajang, biasanya sebelum pakai saya rendam dan cuci lagi," kata pria yang berdomisili di Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong ini. (mzk)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved