Berita Pati

Petani Ubi Kayu Pati Resah Tak Dapat Alokasi Pupuk Subsidi, Pj Bupati Surati Presiden dan Gubernur

Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menghadiri Rapat Koordinasi Distribusi Pupuk Bersubsidi Kabupaten Pati Tahun 2023.

Prokompim Setda Kabupaten Pati
Rapat Koordinasi Distribusi Pupuk Bersubsidi Kabupaten Pati Tahun 2023 di Pendopo Kabupaten Pati, Selasa (21/2/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menghadiri Rapat Koordinasi Distribusi Pupuk Bersubsidi Kabupaten Pati Tahun 2023.

Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Pati, Selasa (21/2/2023).

Selain dihadiri Pj Bupati, acara ini juga diikuti oleh Sekda Pati, Kepala Dispertan, Kepala Disdagperin, BRI Pati, PT Pupuk Indonesia, para camat, agen dan pengecer pupuk bersubsidi, serta perwakilan kelompok tani di Kabupaten Pati.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyosialisasikan keputusan Pj Bupati Nomor 521.34/6459 tanggal 15 Desember 2022 Tentang Alokasi Dan Harga Eceran Pupuk Tertinggi Bersubsidi Sektor Pertanian Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2023.

Henggar mengungkapkan bahwa pada 2023 ini tetap ada pupuk bersubsidi yang diberikan di Kabupaten Pati.

Tentunya, pemberian pupuk bersubsidi ini mengikuti ketentuan yang berlaku agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari.

Untuk menghadapi permasalahan peredaran pupuk bersubsidi, Henggar menginstruksikan adanya koordinasi lintas sektor agar dapat mengurai masalah yang kerap dialami petani di Kabupaten Pati, mulai hulu sampai hilir.

Sesuai Permentan 10 Tahun 2022 dan ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Pati Nomor 521.34/6459 tanggal 15 Desember 2022 tentang Alokasi Dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2023, telah ditetapkan Alokasi Pupuk Bersubsidi ke 119.939 Petani yang tergabung dalam 1.660 Kelompok Tani di 391 Desa Se-Kabupaten Pati.

"Tentunya kondisi-kondisi saat ini harus kita mampu cermati, hingga nanti di lapangan tidak akan ada permasalahan yang memberatkan kepada petani."

"Apalagi kebutuhan NPK merupakan kebutuhan yang masih jauh dari kata cukup karena pemerintah baru bisa memberikan alokasi pupuk bersubsidi 46 persen dari kebutuhan petani," jelas Henggar sesuai rilis Prokompim Setda Kabupaten Pati.

Henggar juga menyebutkan beberapa kendala, di antaranya pada awal 2022 lalu, Kementerian Pertanian tidak lagi menyubsidi kebutuhan pupuk untuk sektor pertambangan/perikanan.

"Bahwa di Kabupaten Pati di tahun 2023 ini tidak ada lagi subsidi untuk sektor pertambangan."

"Kemudian pada pertengahan tahun 2022 di sektor pertanian juga dibatasi untuk 9 komunitas yaitu: padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, tebu, kopi dan bakau," kata dia.

Sedangkan petani ubi kayu di Kabupaten Pati, lanjut dia, kurang lebih sebanyak 19.794 orang dengan luas lahan sebesar 15.000 hektar menjadi sangat terdampak.

Mengingat, ubi kayu merupakan salah satu komoditas yang tidak dapat pupuk bersubsidi.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved