Haji 2023

Pasrah Biaya Haji Naik, Calon Jemaah Haji di Batang Berharap Pelayanan Lebih Baik

Keputusan DPR RI dan Kemenag RI yang menetapkan besaran BIPIH Rp 49,9 juta diterima oleh calon jemaah haji di Kabupaten Batang.

Penulis: Dina Indriani | Editor: Muhammad Olies
Tribunnews/Bahauddin R Baso/ MCH 2019
Ilustrasi jemaah haji sedang melaksanakan ibadah di dekat Kabah atau Masjidil Haram. 

TRIBUNMURIA.COM, BATANG - Keputusan DPR RI dan Kemenag RI yang menetapkan besaran Biaya Penyelenggarahan Ibadah Haji (BPIH) Rp 49,9 Juta diterima calon jemaah haji di Kabupaten Batang

Mereka pasrah namun tetap berharap pelayanan haji tahun ini lebih maksimal.

Satu di antara calon jemaah haji di Batang, Galuh Pratiwi yang rencananya akan menunaikan ibadah haji tahun 2023 berharap pelayanan yang diberikan nantinya di Tanah Suci tidak perubahan, bahkan lebih baik.

“Saya dengar sih uang sakunya bakal dipotong, tapi semoga tidak berdampak pada pelayanan, paling tidak sama dengan pelayanan yang diberikan pada tahun-tahun sebelumnya," tutur Galuh.

Baca juga: Tok! Biaya Haji 2023 yang Ditanggung Calon Jemaah Rp49,8 Juta, Kesepakatan Kemenag dan DPR RI

Baca juga: Biaya Pembuatan Paspor Calon Jemaah Haji Asal Salatiga Rp 350 Ribu, Tak Perlu ke Semarang

Baca juga: Ini Kuota Haji Kota Tegal 2023, Khusus Lansia Dijatah Lima Jemaah, Usia Maksimal 87 Tahun

Seperti diberitakan, selain biaya haji yang naik, biaya hidup atau living cost jemaah haji digadang-gadang juga akan dikurangi dari 1.500 riyal menjadi 750 riyal.

Sumiati, jamaah haji yang beruntung menginjakkan kaku ke Tanah Suci pada 2016 lalu, Sumiati menceritakan pada 2016 lalu, biaya pelunasan hanya Rp 10 Juta dan masa tunggu hanya 6 tahun.

"Pelayanan waktu itu juga sangat baik, mulai dari petugas haji yang membantu memudahkan segala kebutuhan dan ibadah jamaah, hingga makan 2 kali sehari waktu di hotel Mekah dan Madinah, lengkap sama buah, yang sesuai lidah orang Indonesia," ujarnya.

Ia pun cukup kaget dengan kenaikan biaya haji saat ini, kali ini giliran suaminya yang rencana akan berangkat ke Tanah Suci.

"Suami saya daftar untuk mendapatkan porsi haji tahun 2013, tapi menurut jadwal keberangkatan, tahun 2036,” ujarnya.

Ia bersama suami mengaku pasrah karena telah menjadi keputusan pemerintah.

Yang pasti ia bersama suami akan berupaya keras agar biaya tambahan tersebut dapat terkumpul, agar bisa melunasi sehingga berangkat ke Baitullah tepat waktu.

Di sisi lain, meski uang saku dipangkas, ia mengharapkan layanan selama di Tanah Suci jangan pula dikurangi. 

"Semoga di tahun-tahun mendatang pelayanan tetap sama seperti 2016 lalu,”pungkasnya.(din)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved