Berita Jateng

Segera Hijrah ke Sistem Syariah, Wali Kota Aaf Minta Bank Pekalongan Mampu Memperkuat SDM

Guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) karyawan, Bank Pekalongan menggelar pelatihan analisa pembiayaan dan penyelesaian pembiayaan.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Moch Anhar
KOMINFO KOTA PEKALONGAN
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid memberikan pengarahan kepada para pegawai Bank Pekalongan, di Hotel Dafam Pekalongan, Sabtu (11/1/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, PEKALONGAN - Guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) atau kompetensi karyawan, Bank Pekalongan menggelar pelatihan analisa pembiayaan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah di Hotel Dafam Pekalongan, Sabtu (11/2/2023).

Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan, analisa kredit menjadi sektor yang penting bagi lembaga keuangan.

"Bank Pekalongan berupaya meningkatkan SDM karyawannya melalui pelatihan tentang analisa pembiayaan."

Baca juga: Dewan Pakar PKS Gencarkan Budaya Antipolitik Uang, Rizal Bawazier: Harus Ada yang Memulai

"Analisa kredit merupakan sektor penting di lembaga keuangan, kalau analisa salah, misalnya dalam menentukan jaminan atau lainnya maka risikonya tinggi," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.

Menurut Aaf, panggilan akrab Wali Kota Pekalongan, hal ini juga bagian untuk menyiapkan Bank Pekalongan untuk hijrah ke syariah.

"Dukungan Pemerintah Kota Pekalongan untuk Bank Pekalongan besar karena sahamnya mutlak milik pemkot. Jadi Bank Pekalongan harus diimbangi dengan penguatan SDM."

"Hari ini menggandeng Muamalat Institute dalam penguatan SDM karyawan-karyawati Bank Pekalongan," ujarnya.

Pihaknya menambahkan, terkait gedung baru, Bank Pekalongan rencana akan membangun di sebelah Hotel Dafam atau seberang Transmart pada tahun ini.

Sehingga, pada tahun 2024 nanti sudah bisa digunakan.

"Sepertinya itu tempat yang representatif, kelihatan ramai, dan tidak banjir. Kalau gedung lama ketika hujan semalam ada genangan."

"Semoga penguatan SDM ini mendukung peningkatan aset secara signifikan," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Pekalongan Agus Djunaedi, menjelaskan bahwa kegiatan ini kerjasama dengan Muamalat Institute untuk menganalisis pembiayaan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah.

"Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat, sehingga permasalahan kredit di Kota dapat diselesaikan. Tahun ini tengah masa pemulihan usai pandemi Covid-19," katanya.

Disampaikan Agus, untuk pelatihan ini melibatkan seluruh direksi dan seluruh karyawan di Bank Pekalongan agar pemahaman tentang pembiayaan dapat menyeluruh, bisa saja dari teller nanti pindah ke bagian pembiayaan, jadi seluruh karyawan dan direksi dibekali pengetahuan ini. 

"Harapannya analisis pembiayaan lebih baik, permasalahan terselesaikan seperti lelang, kerjasama kejaksaan dan stakeholder lainnya, dan kompetensi karyawan meningkat sehingga bisa kerja optimal," ucapnya.

Baca juga: Bikin Bising Solo dengan Knalpot Brong, Razia 1,5 Jam Hasilnya 286 Sepeda Motor Ditilang

Terkait gedung baru, kata Agus masih dibahas dengan BPKAD karena milik pemda harus disampaikan kepada Wali Kota bahwa aset mau digunakan.

"Skemanya nanti ada penambahan modal namun untuk pembangunan dengan dari Bank Pekalongan secara mandiri," imbuhnya. (*)

 

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved