Kuliner

Hidden Gem Kuliner Es Pankuk Pak Yono Semarang, Satu-satunya The Legend Es Puter Sejak 1950

Kuliner Es Pankuk Pak Yono merupakan salah satu es puter yang legendaris di Kota Semarang

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
Idayatul Rohmah
Tampak pengunjung sedang menyantap Es Pankuk di Kedai Es Pankuk Pak Yono jalan Tanjung, Semarang, baru-baru ini. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Di antara banyaknya penjual kuliner es puter di Semarang, Es Pankuk Pak Yono merupakan salah satu es puter yang legendaris.

Menurut pemiliknya, Kardiyono, es puter ini telah berdiri sejak tahun 1950.

"Es ini sudah ada sejak tahun 1950. (Kedainya) sekarang ini ada tiga yaitu di sini (Tanjung nomor 18), kemudian dua lainnya ada di belakang Gramedia Pandanaran, dan Pekunden Utara nomor 538," kata Yono, panggilan Kardiyono kepada tribunjateng.com, pekan lalu.

Baca juga: Satu-satunya Hidden Gem di Cigimbal Park Cilacap, Kuliner Pecak Belanak Bonus View Segara Anakan

Tampak pengunjung sedang menyantap Es Pankuk di Kedai Es Pankuk Pak Yono jalan Tanjung, Semarang, baru-baru ini.
Tampak pengunjung sedang menyantap Es Pankuk di Kedai Es Pankuk Pak Yono jalan Tanjung, Semarang, baru-baru ini. (Idayatul Rohmah)

Ada yang menarik dari es puter legendaris satu ini.

Berbeda dengan es puter pada umumnya, Es Pankuk Pak Yono sangat lekat dengan toping pankuk atau panekuk. Itulah sebabnya, es puter tersebut dinamai es pankuk.

Panekuk atau kue dadar itu dipotong kecil-kecil dengan cita rasa yang gurih. Panekuk lantas dibubuhkan di atas es puter bersama dengan beberapa toping lainnya seperti agar-agar dan roti tawar.

"Biasanya kalau tidak ada pankuknya (habis), banyak orang tidak mau karena memang khas di pankuknya," ungkapnya.

Es Pankuk Pak Yono memiliki berbagai varian rasa mulai dari coklat, kelapa muda, alpukat, stroberi, hingga durian.

Setiap porsi Es Pankuk itu terdiri atas tiga scoop es putar dan bisa dipilih varian rasa sesuai selera.

Yono menjual Es Pankuk itu dengan harga Rp 17.000 per porsi.

"Misal 3 scoop minta 4 rasa ya bisa. Kita juga sering nerima pesanan luar kota. Kalau ukuran tong besar bisa sampai 1 juta, kalau katering tong kecil mungkin 300 sampai 400 ribu," terangnya.

Di sisi lain, Yono menyebutkan, usaha es puter ini merupakan usaha dari orang tuanya yang dulu berjualan secara berkeliling menggunakan gerobak.

Seiring berjalannya waktu, Yono yang sebelumnya merupakan pengemudi angkot itu kemudian membantu menjualkan es pankuk dengan tempat sederhana di jalan Tanjung.

Es Pankuk Pak Yono lantas terus berkembang dan bertahan hingga kini meski di tengah banyaknya penjual es krim ataupun es puter.

"Awal ceritanya, almarhum bapak saya, Suyitno, dulu ikut orang Tionghoa berjualan es ini. Tapi saat itu keturunannya tidak mau meneruskan, akhirnya bapak saya meneruskan. Saya meneruskan usaha almarhum Bapak Saya, dan sekarang saya dibantu anak dan menantu.

Alhamdulillah, banyak orang cocok dengan rasa Es Pankuk di sini meskipun sekarang di mana-mana banyak orang jual es krim. Kuncinya di sini adalah tetap menjaga cita rasa dengan bahan berkualitas," tambahnya. (idy)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved