Jejak Sejarah
Eksis Sejak Awal Abad 18, Kampung Melayu, Pemukiman Multietnis Pertama di Kota Semarang
Kampung Melayu Kota Semarang merupakan pemukiman kuno. Kampung Melayu sudah ada sejak awal abad 18.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Muhammad Olies
Ia menyebutkan, bangunan di Kampung Melayu punya karakteristik tersendiri, seperti halnya bangunan khas Tionghoa hingga masyarakat Banjar.
"Misalnya atap wulungan yang menjadi ciri khas bangunan Tionghoa. Kalau bangunan rumah Banjar berupa rumah kayu sudah hilang sejak 1980 an," tuturnya.
Ditambahkannya, ciri khas lainnya yang menjadikan Kampung Melayu sebagai kampung asli di Kota Semarang adalah lengkong atau jalan kecil.
Hingga kini masih tersisa beberapa Lengkong di Kampung Melayu, seperti Lengkong Kambing, Sabun hingga Sop.
Menurutnya lengkong tersebut dulunya terhubung ke sungai khusunya Kali Cilik. Lantaran masyarakat di Kampung Melayu tak bisa dipisahkan dari perahu.
"Setelah direstorasi oleh Pemkot Semarang Kampung Melayu jadi lebih baik. Namun, bangunan asli yang masih tersisa kemungkinan tinggal 30 persen," terangnya.
Jejak Komunitas Yahudi di Kota Semarang, Ada Makam di Bergota yang Usianya Hampir 100 Tahun |
![]() |
---|
Masjid Menara Kampung Melayu, Usianya 221 Tahun, Perpaduan Arsitektur Arab, Melayu dan Jawa |
![]() |
---|
Usia Hampir Satu Abad, Ini Sejarah Centrale Buzgerlijke Ziekewsichting yang Jadi RSUP Dr Kariadi |
![]() |
---|
Nestapa Pribumi Gegara Kebijakan Eigendom Era Kolonial, Kakek Jumani Harus Sewa Lahan Milik Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.