Berita Jateng

Bencana di Jateng Terjadi Beruntun, WALHI Tuding Adanya Salah Urus Tata Ruang

WALHI Jateng menyebut tingginya angka bencana merupakan dampak perubahan iklim, salah urus tata ruang, mega infrastruktur, dan ekonomi pengusaan ruang

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
WALHI Jateng
WALHI Jateng saat menyelenggarakan acara konferensi pers bertajuk “Salah Urus Tata Ruang, Mendorong Bencana Ekologis Pulau Jawa”, di Kota Semarang, Senin (23/1/2023). 

Kawasan lindung beralih fungsi menjadi hotel, wisata buatan dan peruntukkan lain.

Pembangunan tersebut menyebabkan banjir, longsor serta menghilangkan sumber mata air. 

Kerusakan ekosistem tersebut di wilayah hulu mengancam wilayah hilir seperti Malang, Pasuruan hingga Surabaya. 

Peningkatan kejadian bencana hidrometeorologi dipadu dengan penataan ruang yang kacau, seperti pembangunan di sempadan sungai, alih fungsi kawasan hingga minimnya ruang terbuka hijau, semakin memperentan kondisi Kota Malang. 

Sementara di Surabaya perluasan perumahan mewah ke kawasan pinggir seperti Surabaya Barat dan Timur oleh korporasi besar menyebabkan area resapan air hilang seperti alih fungsi waduk dan mangrove. 

Peningkatan kejadian bencana dan peningkatan kerentanan kota mengakibatkan peningkatan dampak dan perluasan area terdampak bencana. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved