Berita Jateng
Ganjar Apresiasi Jurus Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Tangani Banjir Kudus, Pati dan Jepara
Ganjar Apresiasi Jurus Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Tangani Banjir Kudus, Pati dan Jepara
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus berkomunikasi lintas sektor untuk menangani banjir yang masih terjadi di Kabupaten Kudus.
Ada 29 desa yang tersebar di 4 kecamatan di Kota Jenang yang masih banjir.
“Kita sedang perhatikan di beberapa daerah yang masih tergenang,” kata Ganjar seusai meninjau posko pengungsian di Gereja Kristen Muria Kudus Tanjungkarang, Kamis (12/1/2023).
Baca juga: Menteri PUPR Janji Normalisasi Sungai Wulan 47 Km, Telan Biaya Rp1,4 Triliun: Ini Baru Tender
Baca juga: Basuki akan Upgrade Pompa Air Tanggulangin Kudus, 10 Kali Lipat Lebih Besar: Malu Banjir Terus
Sebelumnya, Ganjar juga menengok warga di Desa Karangrowo Kecamatan Undaan.
Kemudian di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo juga masih ada ratusan warga yang mengungsi di aula balai desa setempat.
Di saat yang sama, Ganjar mengatakan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono juga sedang roadshow ke Kudus, Jepara, dan Pati.
Ganjar berterimakasih karena PUPR turut membantu penanganan banjir di Jawa Tengah.
“Pak Basuki, Menteri PUPR, hari ini sedang roadshow dari Kudus, terus Jepara, barusan kontak bupati hari ini ke Pati dan sudah ada di titik-titik yang perlu ditangani kita tangani,” ujarnya.
Bantuan yang diberikan dari Kementerian PUPR yakni penambahan kapasitas sepuluh kali lipat dari pompa yang sudah ada.
“Nah nanti kita coba akan bereskan termasuk kemarin yang di Juwana."
"Mudah-mudahan Pak menteri hari ini bisa juga sampai ke sana, saya sudah komunikasi. Kita harapkan ke depan lebih baik,” ucapnya.
Di sisi lain Ganjar meminta seluruh pemangku kesehatan mulai memperhatikan kondisi kesehatan para pengungsi.
Di beberapa titik, Ganjar mendapat laporan warga yang mengungsi mulai gatal-gatal, ISPA, dan ada yang sakit perut.
“Yang sakit perut, saya curiga tidak cuci tangan gitu. Maka saya minta sediakan hand sanitizer atau sabun untuk cuci tangan karena dalam kondisi seperti ini betul-betul harus sering dibersihkan,” katanya.
Mantan anggota DPR RI itu juga mengingatkan kepada masyarakat terdampak banjir, agar mengupayakan bisa mandi dengan air mengalir dan sabun.
“Kalau mandi pakai sabun semuanya karena pasti akan banyak penyakit-penyakit berpotensi menjangkiti mereka yang di pengungsian."
"Tim kesehatannya juga kita minta kontrol. Alhamdulillah di setiap posko ada tim kesehatan yang bagus dan ini mulai surut,” katanya.
Adapun banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus sejak Sabtu (31/12/2023).
Selain disebabkan curah hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan pendangkalan sungai di wilayah itu.
Menteri Basuki janji upgrade pompa air Tanggulangin
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengunjungi rumah pompa air buangan ke Sungai Wulan di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Kamis (12/1/2023).
Kedatangannya kali ini untuk memastikan penanganan banjir di Kudus berikut solusi yang dibutuhkan agar banjir langganan tidak kembali terjadi.
Di antara solusi yang akan dilakukan oleh Basuki yakni dengan mengganti pompa air di Tanggulangin dengan kapasitas lebih besar.
Pompa air Tanggulangin saat ini kapasitasnya mampu menyedot air 500 liter per detik.
Nantinya, kapasitas pompa air Tanggulangin dinaikkan 50 kali lipat menjadi 5.000 liter per detik.
Rencana penggantian pompa dengan kapasitas yang lebih besar itu akan dilakukan tahun ini juga.
“Ini yang banjir ada beberapa kecamatan, 9 kilometer persegi kira-kira. Ini pompanya hanya 500 liter per detik."
"Hitungan kami minimum 5.000 liter per detik supaya tidak lama banjirnya atau supaya kering."
"Ini mau saya upgrade. Saya bongkar, saya upgrade menjadi 5 meter kubik per detik tahun ini."
"Tolong masyarakat bisa kerja sama, ini untuk mereka bukan buat saya."
"Saya malu kalau mereka masih kebanjiran terus,” kata Basuki.
Penggantian pompa dengan kapasitas lebih besar itu rencananya tanpa harus memperluas rumah pompa yang saat ini ada.
Rekayasa yang akan dilakukan yakni dengan menggeser tanggul Sungai Wulan.
“Kami hitung, rata-rata nanti (butuh) tiga pompa,” kata Basuki.
Kemudian solusi lain yang bakal dikerjakan untuk mengatasi banjir langganan yang acap kali melanda Kudus yakni dengan melakukan normalisasi sungai.
Di Sungai Wulan akan dilakukan normalisasi sepanjang 47 kilometer.
Untuk ini memang belum mulai dikerjakan, tapi kata Basuki sudah diprogramkan dan baru akan dilelang pengerjaannya.
Diketahui banjir di Kabupaten Kudus sudah berlangsung hampir dua pekan.
Di antara yang terparah yakni di Kecamatan Jati dan Kecamatan Kaliwungu.
Akibat banjir ini seribu lebih penduduk Kudus harus mengungsi.
Sementara genangan air yang harusnya bisa dialirkan ke Sungai Wulan tidak bisa karena tingginya debit air.
Kemudian pompa yang ada milik pemerintah kabupaten juga tidak maksimal dalam penyedot genangan banjir. (*)
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Polda Jateng Segel Pabrik Pengemasan MinyaKita di Karanganyar: Isi Kurang dari Volume Seharusnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.