Berita Kudus

Cerita Pengantin Angga dan Putri, Berperahu 1 Km Terjang Banjir di Kudus agar Bisa Menikah

Cerita pasangan pengantin Angga dan Putri, naik perahu 1 Km terjang banjir di Setrokalangan Kudus agar bisa menikah, ijab kabul di KUA Kaliwungu

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rezanda Akbar D
Rona bahagia pasangan pengantin baru Angga Pratama dan Putri Endang Sri Rahayu, warga Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus yang terisolir banjir. Angga harus berepahu 1 Km terabas banjir untuk dapat melangsungkan akad nikah, Kamis (12/1/2023). 

Keduanya menggelar akad dan resepsi pernikahan di tengah banjir yang merendam kediaman mempelai perempuan, Desa Kosekan RT 1 RW 2, Kecamatan Gabus, Senin (9/1/2023).

Tenda dan dekorasi pelaminan didirikan di atas tanah yang tergenang air setinggi betis orang dewasa.

Beberapa tamu undangan bahkan harus menaiki perahu kayu untuk sampai ke lokasi resepsi.

Di tempat resepsi, para tamu undangan duduk di bawah tenda resepsi dengan kaki terendam semata kaki.

Rombongan mempelai pria yang berasal dari Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, setibanya di Desa Kosekan harus berjalan sejenak ke pelaminan dengan celana tersingsing.

Yuni mengatakan, ia dan pasangan sudah berencana untuk menggelar resepsi pernikahan sejak jauh hari. 

Namun, sepekan sebelum hari H, desa tempat tinggalnya diterjang banjir. 

Akibat cuaca ekstrem, curah hujan tinggi, Sungai Silugonggo meluap dan menggenangi jalanan, persawahan, dan permukiman warga.

”Tanggal sudah ditetapkan. Undangan sudah disebar, bahan makanan juga sudah dibeli. Tiba-tiba banjir datang sepekan sebelum hari H."

"Banjir (waktu itu) sedikit, tidak sebesar ini. Tapi semakin hari air terus naik. Kedalaman air sempat turun, tapi naik lagi sampai sekarang,” tutur Yuni, Selasa (10/1/2023). 

Karena kondisi di lapangan seperti itu, Yuni dan pasangan sempat berniat hanya melaksanakan akad nikah dan menunda resepsi pernikahan sampai banjir surut.

”Tapi hari Kamis pekan lalu kan banjir sudah mulai surut. Di jalan tinggal semata kaki."

"Terus saya hubungi keluarga, Bapak menyuruh resepsi tetap lanjut saja."

"Lalu saya hubungi jasa dekorasi untuk melanjutkan. Akhirnya dekorasi dipasang dan resepsi alhamdulillah lancar,” papar dia. 

Momen pernikahan di tengah banjir ini justru diabadikan sebagai pengalaman unik. 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved