Berita Jateng
Melestarikan Wayang Potehi di Kota Semarang, Nova Riyanto Bersemangat Belajar Jadi Dalang
Nova Riyanto (16), remaja lulusan SMP di Kota Semarang ini tertarik menekuni wayang potehi.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Nova Riyanto (16), remaja lulusan SMP di Kota Semarang ini tertarik menekuni wayang potehi.
Wayang potehi merupakan wayang khas Tionghoa yang berasal dari negeri Tiongkok, dibawa para perantau di masa silam hingga berkembang menjadi satu kesenian di Nusantara.
Nova Riyanto belajar memainkan wayang potehi pada Thio Haouw Liep (53), anak keempat mendiang dalang kondang wayang potehi yaitu Thio Tiong Gie.
Nova Riyanto pun bertekad ingin menjadi dalang wayang potehi ini.
Baca juga: Thio Haouw Liep Jaga Wayang Potehi di Tengah Gerusan Zaman, Sempat Jaya Era Kolonial
Ia ingin kesenian tradisional ini akan lestari, terlebih jika ada generasi yang meneruskan.
Nova melihat wayang potehi pertama kali di Semawis Kota Semarang, beberapa tahun lalu.
"Awalnya melihat Pak Thio Haouw Liep tampil, saat itu saya tertarik. Kemudian saya menemui beliau agar diajarkan," paparnya.
Ditambahkannya, tak hanya ia yang berminat belajar menjadi dalang wayang potehi.
Beberapa rekannya juga berbondong-bondong datang ke tempat Thio Haouw Liep untuk belajar.
Hampir satu tahun ia bersemangat mendalami musik wayang potehi, dan beberapa bulan terakhir Nova belajar menjadi dalang.
"Kalau tidak ada yang meneruskan pasti wayang potehi hilang, wayang potehi bukan hanya boneka namun lebih ke pelestarian budaya," tutur pemuda tersebut.
Terbatas
Keberadaan seni wayang potehi ini diakui sangat terbatas. Thio Haouw Liep (53) berusaha meneruskan kiprah sang ayah sebagai dalang wayang potehi selepas meninggal pada 2016 silam.
Thio Haouw Liep menceritakan, Thio Tiong Gie, ayahnya mulai jadi dalang wayang potehi sebelum 1960.
Sang ayah juga berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengenalkan wayang potehi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.