Kuliner
Pasar Kuliner Tempoe Doeloe Desa Lerep Ungaran, Berlimpah Pilihan Masakan Tradisional Jawa
Ratusan warga memadati area Pasar Kuliner Tempoe Doeloe di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Minggu (5/2/2023).
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, UNGARAN - Ratusan warga memadati area Pasar Kuliner Tempoe Doeloe di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Minggu (5/2/2023).
Mereka dengan antusias ingin mencicipi hidangan tradisional terutama khas Jawa yang berlimpah ruah di pasar kuliner di kawasan Desa Wisata Embung Sebligo tersebut.
Sajian yang dihidangkan bermacam-macam, seperti jajanan pasar, pecel, rujak, dawet, hingga aneka makanan berat.
Seorang pengunjung, Mariska, datang langsung dari Kota Semarang hanya untuk merasakan nikmatnya santapan tradisional itu.
Baca juga: Icip-icip Kuliner Zadul di Pasar Krempyeng Limbangan Pekalongan, Ada Tauto hingga Jamu
Warga Kecamatan Pedurungan tersebut mengaku sudah kali kedua dia datang ke pasar itu.
Pasar kuliner di sana digelar pada hari tertentu, misalnya Minggu Pon dan Minggu Pahing (kalender Jawa) saja, sehingga membuat Mariska tidak selalu bisa menikmati makanan tradisional itu setiap saat.
“Makanan favorit saya Sega Iriban karena unik, ada sayur urap dan gudangan dari daun kopi,” ujarnya.
Sebagai informasi, Sega Iriban sendiri merupakan satu di antara kuliner khas di Desa Lerep.
Mirip dengan nasi gudangan, Sega Iriban terdiri dari nasi, sayuran, sambal kelapa, lauk ikan asin, tempe dan jeroan ayam.
Yang membuat unik, sejumlah sayuran yang disajikan pada Sega Iriban dimasak dengan dimasukkan ke dalam batang bambu muda, kemudian dibakar di atas bara api.
Selain Sega Iriban, terdapat makanan lain seperti Sega Tonjok, Gablok Pecel dan aneka makanan tradisional lain.
Sistem pembayaran di sana menggunakan bahan batok kelapa yang dibuat kecil-kecil mirip koin, yang sebelumnya ditukarkan dengan uang Rupiah.
Baca juga: Seniman Demak Bikin Sketsa Wajah KH Hasyim Asyari, Menyambut Harlah 1 Abad NU
Nilainya bermacam-macam, mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu.
Kepala Desa Lerep, Sumaryadi mengatakan, keberadaan pasar kuliner itu diyakini bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Tak lupa juga sekaligus memperkenalkan makanan-makanan khas yang ada di Desa Lerep ini,” kata Sumaryadi.
Perlu diketahui, tak hanya makanan saja yang disajikan di pasar kuliner tersebut, melainkan juga pertunjukan kesenian tradisional.
Pertunjukkan kesenian tradisional di sana akan digelar setiap pasar kuliner itu dibuka.
Beberapa di antara kesenian tradisional yang turut memeriahkan pasar kuliner tersebut yaitu karawitan dari Desa Lerep yang melantunkan tembang-tembang Jawa, tarian, dan sebagainya. (*)
Wajib Coba! Es Puter Cong Lik Kuliner Semarang yang Melegenda, Sudah Ada Sejak 1970-an |
![]() |
---|
Cobain Sate Blengong Mba Yati Tegal, Harga Terjangkau dan Tidak Bikin Pusing Kepala |
![]() |
---|
Eloknya Jalur Lereng Gunung Ungaran Sisi Utara, Tambah Gayeng Dengan Curug dan Kedai Kopi |
![]() |
---|
Mamma Roti Ekspansi Bisnis di Solo Raya, Pemiliknya Presenter TV, Ini Menu yang Ditawarkan |
![]() |
---|
Cuma Modal Bayar Parkir, Bisa Nikmati Indahnya Sunset di Pantai Pasir Putih Jepara, Ini Rutenya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.