Berita Kudus

Banyak Titik Jalan Berlubang di Jalur Pantura Kudus karena Terdampak Banjir, Kini Diuruk Sementara

Ruas jalur Pantura tepatnya di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus masih terendam banjir.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/RIFQI GOZALI
Proses pengurukan jalan berlubang di Jalur Pantura tepatnya di Desa Jati Wetan, Kudus, Senin (9/1/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Ruas jalur Pantura tepatnya di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus masih terendam banjir.

Beberapa titik jalan belakangan malah berlubang karena gerusan air banjir.

Selain di situ, jalan berlubang akibat gerusan air banjir juga terjadi di Lingkar Kencing dan Jalan Boulevard dari perempatan Hotel Griptha menuju jalan lingkar.

Baca juga: Pakai Getek, Pasutri di Kudus Ini Berjuang Arungi Genangan Banjir 1 Kilometer Demi Kulakan ke Pasar

Akibat lubang-lubang itu tercatat sudah empat kali truk terguling, sebab saat melintas jalan tergenang banjir dan lubang tidak terlihat.

Menanggapi adanya lubang tersebut TNI, Polri, dan sejumlah elemen masyarakat termasuk Sekda Kudus Sam’ani Intakoris menguruk lubang menggunakan material lapis pondasi agregat dicampur semen.

Ada tiga truk masing-masing kapasitas 8 kubik berisi material uruk yang digunakan untuk menutup lubang di jalan.

Kanit Turjawali Polres Kudus, Ipda M Zubaidi, mengatakan, lubang di tiga titik tersebut terjadi akibat gerusan air banjir yang menggenang sepekan lebih. "Sehingga aspal tergenang air dan terjadi kerusakan," kata Zubaidi.

Pengurukan sementara itu, kata Zubaidi, dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan setelah ada empat tragedi kecelakaan.

Semula untuk menghindari terjadinya kecelakaan di ruas Jalur Pantura di Tanggulangin, petugas kepolisian memberlakukan lawan arus lalu lintas yang dari arah Kudus menuju Demak melewati jembatan baru.

Jalur Kudus-Demak yang semestinya ditutup menggunakan water barrier dan ban.

Baca juga: Warga Demak dan Semarang Ditangkap Karena Diduga Edarkan Sabu-Sabu di Blora

Menurut Sam’ani, pengurukan menggunakan material menggunakan lapis pondasi agregat hanya untuk sementara. Setelahnya bisa dilanjut oleh yang berwenang.

“Polres TNI kita semuanya penanganan sementara. Ini kami bersama-sama TNI Polri kita iuran bareng,” kata Sam’ani. (*)

 

 

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved