Berita Jateng

Sukses Budidaya Mamey Sapote, Petani Muda Asal Kota Semarang Ini Raup Jutaan Rupiah

Adi Mungkas (27), merupakan sosok petani muda di Semarang. Ia membudidayakan mamey sapote atau sawo raksasa.

Penulis: Budi Susanto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/BUDI SUSANTO
Adi Mungkas tengah memeriksa buah mamey sapote di ladang yang ada di Kelurahan Wonolopo, Mijen Kota Semarang, Jumat (6/1/2023). Lahan tersebut juga ia gunakan untuk budidaya tanaman sawo raksasa. 

"Lewat media sosial banyak masyarakat berminat dengan bibit mamey sapote. Namun awalnya hanya para kolektor tanaman, karena sawo raksasa terbilang tanaman langka," katanya.

Baca juga: Siap Jadi Destinasi Wisata Baru, Pembangunan Jembatan Kaca Tinjomoyo Sudah Rampung

Seiring berkembangnya waktu, bibit sawo raksasa yang Adi budidaya terus diminati masyarakat.

Tak hanya kolektor tanaman, masyarakat biasa juga acapkali membeli bibit yang ia budidayakan.

Karena keberhasilannya, Petani asal Thailand bahkan langsung memesan bibit mamey sapote ke Adi.

"Baru-baru ini para petani dari Arab Saudi minta bibit yang saya budidaya dikirim ke sana. Kendala saya hanya di pengiriman, apalagi saat permintaan banyak dengan tujuan luar negeri," paparnya.

Progres penjualan bibit mamey sapote dikatakan terus membaiknya, meski beberapa waktu lalu dilanda pandemi.

Hal itu lantaran kelebihan mamey sapote yang memiliki buah berukuran jumbo hingga berat 4 kilogram.

Buah sawo raksasa juga memiliki nilai jual tinggi, di pasaran Indonesia per buah mamey sapote bisa tembus hingga Rp 400 ribu.

"Omset paling banyak yang saya terima Rp 100 juta sekali transaksi. Karena setiap bibit bisa dihargai Rp 1 juta hingga Rp 10 juta," tuturnya.

Baca juga: Diterjang Banjir Bandang Dua Meter, Pintu dan Bagin Depan Rumah Warga Dinar Indah Semarang Rusak

Ia mengaku, pertama kali bertani acapkali dicibir oleh rakan-rekannya yang lebih memilih bekerja di perusahaan atau kantoran.

Kondisi itu tak membuat Adi patah arang dan terus melangkah dengan budidaya mamey sapote.

Baginya, sektor pertanian adalah bidang dengan prospek cerah di masa depan.

"Kalau saya tidak malu jadi petani, karena pertanian bisa menghasilkan jika ditekuni," tambahnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved