Berita Jateng
Langganan Banjir, Di Era Hindia Belanda Pun Sudah Ada Megaproyek Penanggulangan Banjir di Semarang
Banjir seolah identik dengan Kota Semarang. Daratan kota, khususnya di pesisir utara Jawa Tengah ini, terbentuk dari endapan aluvial.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Banjir seolah identik dengan Kota Semarang.
Daratan kota, khususnya di pesisir utara Jawa Tengah ini, terbentuk dari endapan aluvial.
Seiring waktu berjalan, garis pantai ini kian menjorok menjadi daratan yang mampat.
Mega proyek pengendalian banjir pun pernah dikerjakan di masa Hindia Belanda saat itu, khususnya kanalisasi sungai.
Baca juga: Potensi Hujan Lebat Sore Ini, Prakiraan Cuaca Kabupaten Semarang dari BMKG Selasa 3 Januari 2023
Hal tersebut pernah dicatat oleh Van Bemmelen, ahli geologi Belanda yang banyak melakukan survei awal terhadap vulkanisme dan tektonisme di Indonesia di masa kolonial.
Van Bemmelen telah memetakan Kota Semarang dari 1695 hingga 1940.
Dari mapping yang ia lakukan, Kota Semarang mengalami akresi pantai mencapai 12 meter pertahun sejak 1847.
Sedimentasi juga terjadi di sungai-sungai secara masif kala itu.
Penyebabnya, penggundulan hutan di Gunung Ungaran sisi utara.
Kondisi itu mengakibatkan sungai-sungai besar di Kota Semarang seperti Sungai Garang, acapkali meluap.
Untuk mengantisipasi banjir, pemerintah kolonial yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda ke-55 yaitu Johan Wilhelm van Lansberge, mulai mengerjakan proyek kanalisasi pada 1875.
Pada 1879, mega proyek pengendalian banjir di Kota Semarang berupa Banjirkanal Barat (Western-bandjirkanaal) atau Bendungan Simongan rampung.
Banjirkanal Barat juga terdokumentasi oleh De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad, 14-03-1885.
Tak hanya itu, di bawah kepemimpinannya Gubernur Jenderal Hindia-Belanda ke-58, Cornelis Pijnacker Hordijk. Banjir Kanal Timur (Ooster-Bandjirkanaal) juga dibangun pada 1889.
Dua kanal tersebut menjadi satu-satunya sistem pengendalian banjir di Jateng pada masa Hindia-Belanda
| Konsolidasi ISNU se-Jateng: Rumuskan Program Prioritas dan Tata Kelola Organisasi |
|
|---|
| Sambung Rasa Diaspora NU di 5 Benua, ISNU Jateng: Kontribusi Santri untuk Kemajuan Negeri |
|
|---|
| Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
|
|---|
| Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
|
|---|
| Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Bendungan-Simongan-13.jpg)