Berita Jateng
Nongkrong di Warung Kopi Pucuk’e Kendal, Didukung Energi PLTMH Bikin 24 Jam Menyala Terang
Bola-bola lampu di Warung Kopi Pucuk’e Kendal menyala terang 24 jam. Tak pernah padam.
Penulis: Yayan Isro Roziki | Editor: Moch Anhar
Dari obrolan santai saat kumpul itu, tercetuslah ide membuat warung kopi di sini. Selain untuk nongkrong warga setempat, kata Udin, bisa juga dikembangkan sebagai pengungkit perekonomian warga.
Konsepnya, semua kebutuhan warung kopi harus dari warga lokal.
Terlebih, di sekitar kampung banyak warga yang menanam kopi.
“Tapi kendala lainnya adalah listrik. Karena di sini belum ada penerangan. Maka, muncullah ide membuat PLTMH. Beberapa warga di sini dulu kan ada yang kerja di perkebunan teh di Medini, dulu di sana ada PLTMH-nya. Sedikit-sedikit tahu soal itu,” terang Udin.
Warga yang tergabung dalam Pokdarwis Gunungsari Pucuke Kendal pun membuat PLTMH Ngeserpbalong dengan peralatan sederhana, dari barang-barang bekas yang tersedia.
Mulai dari paralon untuk mengalirkan air, hingga dinamo penggeraknya pun menggunakan barang bekas.
“Velg sepeda bekas kita las, kita kasih seperti kincir itu. Pipanya dari bekas, dinamonya juga. Semuanya barang bekas. Setelah kita coba-coba, ternyata bisa nyala lampunya, artinya bisa menghasilkan listrik,” terangnya.
Dituturkan, mulanya daya listrik yang dihasilkan belum stabil.
Dari generator berkapasitas 5.000 watt, listrik yang dihasilkan hanya sekitar 1.000 watt.
Namun, sambung dia, itu sudah cukup untuk menerangi jalan menuju warung, dan seluruh area Warung Kopi Pucuk’e Kendal.
Setelah sekitar setahun berjalan, sambung dia, Pokdarwis Gunungsari Pucuke Kendal mendapat bantuan mesin generator baru berkapasitas 1.000 watt dari Indonesia Power.
Tak lama kemudian, Indonesia Power kembali memberikan bantuan mesin generator berkapasitas 3.000 watt.
Selain generator, Indonesia Power juga memberikan bantuan untuk perbaikan jaringan pipa, serta kolam penampungan agar aliran air untuk menggerakkan generator PLTMH agar lebih stabil, baik saat cuaca hujan maupun musim kemarau.
“Sekitar Maret 2021, kita dapat bantuan dari Indonesia Power. Sejak saat itu sampai sekarang daya listrik yang dihasilkan lebih stabil. Selain untuk penerangan, semua kebutuhan listrik warung dipenuhi dari PLTMH. Di antaranya untuk alat pengering kopi, grinder, dan lainnya,” ucapnya.
Media edukasi warga dan pengunjung