Berita Kudus
Ini Pengakuan Anak di Kudus yang Tega Bunuh Ibu Kandung, Kesal Karena Selalu Disalahkan
Pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya, AB mengaku sadar saat melakukan aksi kejinya.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya, AB mengaku sadar saat melakukan aksi kejinya. AB beralasan, tindakan yang dilakukannya karena kecewa lantaran selalu salah di mata ibunya.
"Saya tidak pernah dipukul ibu saya, tapi kata-katanya sering menyakiti perasaan. Apa yang saya perbuat dan saya lakukan tidak pernah benar menurut ibu saya," ungkap warga Jekulo, Kudus ini, Rabu (28/12/2022).
Sehingga, korban dan tersangka sering cekcok.
Pria yang telah mengenakan baju tahanan biru bertuliskan angka 98 tersebut mengaku sadar melakukan tindakannya.
"Saya sadar, waktu mencekik juga sempat meminta tolong tapi tetap saya lakukan. Saya mengambil pisau secara spontan, waktu mengecek nadi saya langsung ke dapur mengambil pisau," jelasnya.
Dirinya juga tidak terpengaruh alkohol saat melakukan aksinya.
Usai melakukan aksinya, saat kabur pelaku mengatakan alasan dirinya kecelakaan tunggal di depan Polsek Kota.
"Saya mau kerumah adik saya, waktu di jalan sempat bingung dan linglung teru saya nabrak. Waktu itu dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Baca juga: KEJI! Janda di Kudus Dipastikan Tewas Dibunuh Anak Kandungnya, Hanya Gara-gara Makanan
Baca juga: Terdampak Cuaca Buruk, 136 KK Warga Karimunjawa Masih Tertahan di Jepara
Baca juga: Nataru, Penumpang Bandara Adi Soemarmo Melonjak Hingga 133 Persen
Saat ini, AB hanya bisa menyesali perbuatannya usai tangannya terikat borgol.
Terpisah, Kapolres Kudus, AKBP Wiraga Dimas Tama menyebutkan bahwa pelaku pembunuhan ibu kandung berinisial AB sempat mamastikan kematian sang ibunya sebelum dirinya pergi meninggalkan rumah.
Hal tersebut diungkap saat konferensi pers di Mapolres Kudus, Rabu (28/12/2022) yang menghadirkan pelaku berinisial AB dan barang-barang bukti pembunuhan.
Sebelum AB dengan keji menghabisi nyawa ibu kandungnya, AB sempat cekcok terlebih dahulu karena kondisi perut AB yang lapar dan tidak ada makanan di rumahnya.
Dari keterangan kepolisian, sekitar pukul 19.00 WIB, AB menuju kamar korban untuk meminta makanan kepada ibunya.
Namun korban menjawab bahwa tidak ada makanan. Tak hanya itu, korban juga malah mencecar AB dengan sejumlah pertanyaan. Korban juga melarang AB untuk untuk keluar dari rumah.
Perkataan tersebut, memicu emosi dari tersangka yang akhirnya tega menghabisi nyawa dari ibu kandungnya.
Tersangka mencekik leher korban hingga lemas dan membenturkan ke keramik empat kali.
"Setelah mencengkik, tersangka memastikan kematian korban terlebih dahulu, kemudian mengambil pisau dan menyayat tangan kiri korban," ucap AKBP Wiraga Dimas Tama.
Namun goresan di lengan kiri korban bukan penyebab kematian.
"Korban meninggal karena cekikan dari tersangka. Bukan dari sayatan di tangan kiri," tandas AKBP Wiraga Dimas Tama. (Rad)