Berita Jepara
Wisatawan Karimunjawa Dievakuasi ke Semarang, Pemkab Jepara Siapkan 2 Bus Penjemput
Wisatawan Karimunjawa Dievakuasi ke Semarang, Pemkab Jepara Siapkan 2 Bus Penjemput di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Yayan Isro Roziki
Sebelumnya, kapal rute Sampit-Semarang itu dijadwalkan tiba di Karimunjawa sekira pukul 17.00 WIB.
Namun hasil komunikasi terakhir dengan PT Pelni, kapal tersebut tiba di Karimunjawa pukul 19.30 WIB.
Kondisi cuaca buruk mempengaruhi keterlambatan kedatangan kapal tersebut.
Edy Supriyanta memastikan, kondisi wisatawan di Karimunjawa aman dan dalam kondisi sehat.
Pihaknya memastikan wisatawan yang tertahan di Karimunjawa akan kembali ke rumah masing-masing.
Peringatan BMKG soal cuaca buruk di Jateng
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca ekstrem bakal melanda wilayah Jawa Tengah selama tiga hari ke depan.
Hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat pertemuan massa udara dingin dari Asia dengan massa udara panas dari Australia.
"Kondisi itu dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa tengah," kata Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno pada Selasa (27/12/2022).
Selain itu, daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga Riau, dari Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur, di Laut Jawa, Laut Bali, dari selat sunda hingga Jawa barat.
Meningkatnya potensi penguapan (penambahan massa uap air) berada di wilayah Laut Jawa, serta kelembaban udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
"Potensi curah hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," lanjut Sutikno menyebut periode 28-30 Desember 2022.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan.
Sebagai antisipasi, masyarakat juga diimbau mengakses informasi prakiraan yang diberikan BMKG setiap harinya.
"Berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," tuturnya.