Berita Kudus
Muncul Retakan Tanah setelah Bencana Longsor di Rahtawu, BPBD Kudus: Retakan Baru, 15 Meter
BPBD Kudus mencatat, ada 4 lokasi bencana longsor terjadi di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog. Selain itu, muncul retakan baru sepanjang 15 meter
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus mencatat, ada empat lokasi bencana longsor terjadi di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Terparah longsor tebing menutup akses jalan utama Rahtawu terjadi di RT 7 RW 1.
Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Munaji mengatakan, meski material longsor berhasil dievakuasi, bencana kali ini memicu timbulnya retakan baru sepanjang 15 meter di atas tanah yang mengalami longsor.
Menurut dia, retakan tersebut bisa saja memicu terjadinya longsor susulan jika tidak diantisipasi.
Sehingga perlu penanganan lebih lanjut, mengingat intensitas hujan cukup tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Kudus.
"Tanah longsor menutup akses jalan desa Rahtawu sepanjang 40 meter, kemudian muncul retakan baru di atas tanah longsoran sepanjang 15 meter," terangnya, Senin (26/12/2022).
Kata dia, bencana tanah longsor ini terjadi sekiranya pukul 04.30 WIB pasca Rahtawu diguyur hujan terus menerus dalam beberapa hari terakhir.
Akibatnya, tanah mengandung kadar air tinggi dan labil hingga terjadi longsor.
Pihaknya memastikan, tidak ada korban dalam peristiwa kali ini.
Hanya saja, membutuhkan penanganan khusus untuk mencegah terjadinya longsor susulan.
"Petugas bersama masyarakat sekitar gotong royong mengevakuasi material longsoran supaya badan jalan bisa dilalui kendaraan kembali."
"Penanganan secara menyeluruh diperkirakan memerlukan waktu sampai 2 hari ke depan," ujarnya.
Tutup akses jalan
Sebelumnya diberitakan, tebing sepanjang 15 meter dengan ketinggian 4 meter di Jalan Rahtawu Raya, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus mengalami longsor, Senin (26/12/2022) sekiranya pukul 04.30 WIB.
Kepala Desa Rahtawu, Didik Ariyadi mengatakan, bencana tanah longsor ini terjadi setelah hujan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Kudus dalam kurun waktu tiga hari terakhir.