Lord Rangga Meninggal Dunia
Lord Rangga Sering Muntah Darah sebelum Meninggal, Keluarga Ungkap Penyakit yang Diderita
Sudah sekitar dua tahun belakangan ini, Lord Rangga Sasana sering muntah darah. Keluarga ungkap penyakit yang diidap mantan petinggi Sunda Empire.
Penulis: Mamdukh Adi Priyanto | Editor: Yayan Isro Roziki
Pada 2025 awal kita sudah mulai produksi karena satu tahun ini pabrik berjalan, satu tahun kita tanam tebu dengan kapasitas 15 ribu hektare.
Lima ribu hektare inti, plasma 10 ribu hektare.
Nilai investasinya Rp4,7 triliun.
Petani kita mendorong untuk menggunakan modal dari Kementerian Pertanian atau KUR.
Kalau dana tadi mutlak untuk pembangunan pabrik.
- Lord juga pernah mengurusi bawang, itu bagaimana ceritanya?
Iya bawang Lord juga pernah menjadi petani.
Sampai sekarang pun Lord masih mengurusi bawang, dan masih mengurusi Dewan Bawang Merah RI.
Bukan hanya di Brebes tapi kenyamanan pangan seluruh Indonesia.
- Kapan konflik Rusia-Ukraina akan berakhir menurut Lord Rangga?
Kalau saya di 2023 ini harusnya sudah berakhir, bukan hanya Rusia-Ukraina tetapi juga konflik Myanmar, konflik Papua Barat.
Konflik di mana pun seharusnya tidak boleh terjadi pada dunia tiga.
Maka kita sepakati bahwa sekarang harus ada perjanjian karena negara-negara harus membayar utang setelah 75 tahun.
Berapa nilai aset yang dipakai untuk cetak uang.
Ada tidak aturannya.
- Terkait konferensi dunia tiga itu kan memerlukan biaya, bagaimana untuk kesiapan tersebut?
Untuk kepentingan dunia ini soal biaya tidak ada masalah.
Yang bagaimana mereka mendorong nilai-nilai kemanusiaan dan dunia.
Soal uang bisa diupayakan dan bisa disediakan.
- Yang bikin gak ada masalah di mana?
Kalau besok sudah terlaksana dengan kepanitiaannya uang tidak ada masalah.
Karena sesungguhnya uang ini masalah nomor dua, tetapi pada keberadaannya kesiapan kita tekad dan semangat.
- Kalau menurut Lord Rangga kendalanya apa?
Saya kira hanya soal waktu saja karena negara kita yang nanti ketamuan tentunya distabilkan dulu dalam hal keamanan dan politik sosial ekonomi.
Lord menunggu situasi Indonesia yang normal kalau sekarang kan dirasakan kurang normal menurut rakyat sebagian, sebagian lagi bilang normal.
Paling tidak ini menjadi suatu standar nilai politik keamananya siap.
Ini yang penting sehingga dianggap aman dan banyak investor yang menganggap kurang normal.
- Ibu Kota Negara kita akan dipindah ke Penajam Paser pada 2024, bagaimana tanggapan Lord?
Kalau saya jadi Presiden di 2024 saya akan memilih Pulau Jawa, Pulau Nyawa sebagai ibu kota.
Itulah teritorial ibu kota negara dari ujung Madura, Banyuwangi, DIY, Jawa Barat sampai ke DKI dan Ujung Kulon.
Karena mewakili 17 ribu pulau sah sebagai ibu kota negara.
Sehingga bisa menaikkan nilai mata uang berdasarkan cetak tanah sebenarnya.
Lord sih sah-sah saja kalau dipindah ke Kalimantan, saya kira sebelum di pindah kesana DPR harusnya sudah menyetujui, Undang Undangnya sudah silahkan dijalankan.
Pesan Lord jangan sampai menjadi persoalan baru, rakyat kesulitan uang, tetapi pemerintah harus melakukan pemenuhan pemindahan ibu kota baru.
Ini juga menjadi masalah buat kita.
Lord setuju saja itu hak Presiden dan tentunya beliau tidak sendiri.
Sekarang kan sudah terlanjur dibangun ya mari kita dukung tetapi jangan sampai ke depan menjadi persoalan.
Karena ada induk kepulauan di bumi ini ada di Pulau Jawa. (*)