Berita Jateng
Pembebasan Lahan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Sulit, Ganjar Pranowo Bentuk Tim Khusus Percepatan
Pembebasan lahan menjadi kendala pada pelaksanaan Proyek Jalan Tol Semarang-Demak seksi 1, sehingga perlunya tim khusus membereskan persoalan itu.
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pembebasan lahan menjadi kendala pada pelaksanaan Proyek Jalan Tol Semarang-Demak seksi 1.
Untuk itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membentuk tim untuk membereskan persoalan tersebut.
Hal itu diungkapkan Ganjar usai membuka Musyawarah Nasional XIX Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) di Novotel Hotel, Surakarta, Jumat (25/11).
Sebelumnya, Ganjar mengikuti rapat koordinasi bersama Menko Marves serta kementerian terkait proyek tersebut.
Baca juga: Cerita Pilu Suparwi, Tanahnya 3.700 Meter Persegi untuk Tol Semarang - Demak Tak Dapat Ganti Rugi
Dalam rapat, diketahui terdapat warga yang menolak lahannya dibebaskan untuk proyek tol itu.
Penolakan itu terkait dengan perdebatan tanah musnah dan uang ganti rugi atau uang kerohiman.
“Tentu kita harus segera membereskan karena waktu satu tahun setelah keputusan dari pengadilan atas gugatan masyarakat ini penting untuk segera kita tindak lanjuti agar tidak terlambat,” kata Ganjar.
Ketua Dewan Pembina DPP Papdesi itu mengatakan keterlambatan pengerjaan bisa memunculkan persoalan lalulintas.
Seperti halnya beberapa waktu lalu, ketika Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 dibuka dan menjadi solusi kemacetan di sekitarnya.
“Artinya kalau kemudian masyarakat ikhlas untuk membantu dan dengan tanahnya atau dengan tanah yang ya masih berdebat ini musnah atau tidak itu diikhlaskan untuk kita bantu, dugaan saya kontribusi ini akan membantu kelancaran yang ada di sana,” tuturnya.

Apalagi Tol Semarang-Demak seksi 2 juga punya fungs sebagai tanggul laut. Sehingga manfaatnya tak sekadar persoalan lalu lintas, tapi juga solusi pada masalah rob dan banjir di wilayah sekitarnya.
“Saya terima kasih kepada warga yang sudah ikhlas untuk membantu dan kemudian yang belum tolong dong dibantu. Kita siap dialog, apa yang musti kita sampaikan,” ucapnya.
Ganjar mengatakan akan membentuk tim khusus secara umum untuk menyelesaikan kendala proyek tol. Pendekatannya, kata Ganjar, mengutamakan personal dan diskusi hingga mencapai kesepakatan bersama.
Baca juga: Buka Munas Matakin, Ganjar: Kontribusi Nyata Untuk Bangsa Indonesia dan Kemanusiaan
“Tapi intinya ya soal ganti rugi atau uang kerohiman, tinggal kita bicarakan sama mereka. Nanti akan lakukan pendekatan secara personal. Timsus nanti dibentuk secara menyeluruh begitu,” tandasnya.
Untuk diketahui, Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 kilometer dan terdiri dari 2 seksi yang dibangun melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU).
Seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp 10 triliun.
Sementara Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer porsi BUJT yaitu PT PP Semarang Demak dengan biaya konstruksi Rp 4,7 triliun. (*)
Satlantas Polres Sukoharjo Tilang 37 Pelanggaan Kasat Mata: Potensi Timbulkan Laka Lantas |
![]() |
---|
Tukar Sampah dengan Kue Keranjang, Geliat Pemuda Khonghucu Atasi Persoalan Kebersihan di Solo |
![]() |
---|
Jalan Sehat Kerukunan Umat Lintas Agama di Semarang, Ganjar: Yo Ngene Iki Jateng, Rukun |
![]() |
---|
Polairud Polda Jateng Ungkap Puluhan Kejahatan dan Pelanggaran di Laut pada 2022, Ini Rinciannya |
![]() |
---|
CEK! Gunung Api Dieng Naik Level Waspada, Jauhi Kawah Sileri Jarak 1 Kilometer dari Bibir Kawah |
![]() |
---|