Pospenas IX Solo
Komitmen Kemenag Bangun Badan Usaha Milik Pesantren, Target 3.500 BUMPes
Kemandirian ekonomi pesantren semakin nyata dengan komitmen pemerintah untuk membentuk Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes).
Penulis: Khoirul Muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMNURIA.COM, SOLO - Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren (Pospenas) Expo 2022 ikut meramaikan Pospenas 2022 yang berlangsung di Solo.
Pembukaan Pospenas Expo 2022 ditandai dengan penguntingan pita oleh Penasihat DWP Kemenag RI Eny Retno Yaqut didampingi Ketua Dekranasda Pemprov Jateng Atikoh Ganjar Pranowo dan Ketua Dekranasda Pemkot Solo Selvi Ananda. Ikut juga jajaran pengurus DWP Kemenag serta perwakilan pondok pesantren.
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI Eny Retno Yaqut mengatakan, Pospenas Expo menjadi bagian dari langkah strategis meningkatkan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Baca juga: Eny Retno Optimis Pospenas IX Solo Tingkatkan Kemandirian Pesantren: Jumlah Santri 4,4 Juta Orang

"Jelas ini program strategis dan juga realistis," ujar Eny Retno saat membuka Pospenas Expo 2022 di pelataran GOR Stadion Sriwedari. Kota Solo, Rabu (23/11/2022).
Kemandirian ekonomi pesantren bukan mustahil diwujudkan. Ada sejumlah alasan yang membuat pesantren bisa menjadi kekuatan ekonomi bangsa ini.
Pesantren memiliki SDM yang melimpah. Jumlah santri tercatat mencapai 4,4 juta yang tersebar di 37.626 pesantren di seluruh Indonesia.
Baca juga: Yuns Eggroll Sukoharjo Buka Gerai di Expo Pospenas IX Solo, Lokasi di Sriwedari
"Ini adalah pasar besar bagi penguatan ekonomi pesantren,"kata Eny Retno.
Seiring penguatan SDM pesantren, kepercayaan dunia usaha terhadap pesantren juga makin terbuka.
Menurut Eny, keterlibatan dunia usaha antara lain diwujudkan dengan menjadi bapak asuh bagi unit usaha di pesantren, peningkatan kapasitas manajemen dan sumber daya manusia, serta kerja sama bisnis yang saling menguntungkan.
Termasuk membantu percepatan pengembangan ekosistem bisnis berbasis digital di pesantren, serta menjalin kolaborasi pesantren dan dunia usaha dalam pengembangan bisnis dan produk halal di Indonesia.
"Ini juga yang terus dikembangkan Kemenag melalui program prioritas Kemandirian Pesantren," tandas Eny Retno.
Kemandirian ekonomi pesantren semakin nyata dengan komitmen pemerintah untuk membentuk Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes).
Tahun 2024, pihaknya berharap terbentuk setidaknya 3.500 BUMPes. Langkah menuju terwujudnya itu terus dilakukan.
Tahun ini, kurang lebih ada 500 pesantren mendapat Bantuan Inkubasi Bisnis. Program itu akan terus dikembangkan di tahun mendatang.
"Beberapa BUMPes bahkan ikut pada pameran hari ini, "katanya
Pospenas diharapkan menjadi wadah untuk mempertemukan pelanggan dengan produk-produk yang telah dihasilkan oleh pesantren maupun dekranasda.
Forum ini juga bisa menjadi kesempatan dunia usaha untuk lebih mengenal Pesantren. Sinergi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menjadi penguat usaha-usaha pesantren untuk lebih dalam mengembangkan usaha di daerah.