Berita Jateng
Cerita Kreatif Emak-emak di Patemon Semarang, Ubah Tumpukan Sampah Jadi Tabungan Emas
Emak-emak Bank Sampah Mawar di Desa Patemon, Gunung Pati, Kota Semarang, yang berhasil mengubah tumpukan sampah menjadi tabungan emas.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Yayan Isro Roziki
Cara kerjanya sama yakni sampah dari masyarakat nantinya akan diuangkan.
Uang hasil sampah tersebut lalu dikumpulkan menjadi satu untuk disetorkan ke Pegadaian.
"Tabungan emas waktunya tidak ditentukan. Yang penting kalo sudah dapat 1 gram bisa diambil," paparnya.
Ada pilihan: tabungan emas dan tabungan lebaran
Bank Sampah Mawar juga memiliki program tabungan sampah lainnya yakni tabungan lebaran.
Khusus tabungan lebaran dapat diambil setahun sekali saat menjelang lebaran.
"Kalo tabungan lebaran dapat diambil ya setahun sekali," tuturnya.
Tak melulu soal keuntungan, Bank Sampah Mawar memiliki program sosial berupa sedekah sampah.
Modelnya sama dengan tabungan lainnya, bedanya hasil sampah disalurkan ke orang yang membutuhkan.
"Jadi hasil sampah untuk sedekah kepada orang sekitar yang membutuhkan," terangnya.
Omzet naik terus
Menurutnya, Bank sampah Mawar paling rendah mampu mengumpulkan sampah rumah tangga sebesar 300 kilogram sampai 400 kilogram dalam waktu sebulan.
Rata-ratanya di angka 500 sampai 700 kilogram perbulan. Paling tinggi pernah 1 ton sampah.
"Angka itu rutin kami setorkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang," katanya.
Bank Sampah Mawar kini juga terus bergeliat. Mulanya omzet penghasilan dari pengolahan sampah hanya Rp56 ribu per bulan kini sudah menjadi Rp1,5 juta per bulan.