Berita Kudus
Pelatihan Kerja DBHCHT Melibatkan Instruktur Profesional
Pelatihan kerja yang di danai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Kudus melibatkan para pelatih ekspert di bidangnya.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Pelatihan kerja yang di danai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Kudus melibatkan para pelatih ekspert dibidangnya.
Hal ini, untuk menuntun para peserta pelatihan agar andal ketika lulus mengikuti pelatihan.
Dengan begitu, para peserta diharapkan bisa membuka peluang usaha dan bisa bersaing.
Baca juga: Sambut Baik Pelatihan DBHCHT, Bambang: Tetap Berkarya Setelah Purna Tugas
Seperti halnya yang dilakukan Mussodakoh, Instruktur Pelatihan jahit pakaian wanita, Selasa (15/11/2022).
Dalam mengajar materi menjahit, dirinya harus memiliki strategi agar pada peserta pelatihan bisa mengikuti.
"Mereka sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki basic menjahit sama sekali. Jadi menurut mereka ini adalah hal baru," ujarnya.
Agar pembelajaran pelatihan jahit tidak membosankan, dirinya lebih mendahulukan praktek daripada materi.
Apalagi, waktu pelatihan juga terbatas.
"Biasanya kalau saya ngisi pelatihan itu materi dulu, nah ini saya balik langsung praktek dibarengi materi. Jadi para peserta itu bisa cepat mempelajari," jelasnya.
Saat ini, para peserta sedang mempelajari bagaimana membuat kemeja pria mulai dari kain hingga membentuk pakaian sesuai ukuran.
"Para peserta juga perlu mempelajari mengukur tubuh kostumernya, pengukuran ini penting karena sebagai dasar pembuatan pakaian," katanya.
Usai melakukan pengukuran, para peserta juga diajarkan membuat pola pakaian.
Pola pakaian ini yang nantinya akan digambar pada sebuah kertas untuk menjadi lambaran kain sebelum dipotong.
Usai kain dipotong sesuai pola, para peserta harus menjahit dan menjadikan kain tersebut bagian-bagian baju hingga merangkai menjadi baju.
"Pelatihan ini, bagus tentunya para peserta usai mendapatkan bekal ilmu dari sini nantinya bisa ikut bersaing membuat bisnis jahit," jelasnya.
Apalagi, menurutnya bisnis jahit di Kabupaten Kudus masih dibutuhkan oleh masyarakat. Terutama untuk pembuatan baju seragam. (Rad)