Berita Jateng
Malam Ini, Switch Off Siaran Televisi Analog di Kota Semarang Akan Diberlakukan
Pelaksanaan migrasi siaran televisi analog ke digital oleh pemerintah pusat dimulai hari Rabu (2/11/2022) ini.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pelaksanaan migrasi siaran televisi analog ke digital oleh pemerintah pusat dimulai hari Rabu (2/11/2022) ini.
Migrasi siaran televisi analog ke digital itu diberlakukan serentak di seluruh Indonesia.
Untuk mempersiapkan migrasi siaran televisi digital Kemenkominfo telah membagikan 16.191 Set Top Box (STB) atau penangkap siaran digital untuk warga Kota Semarang.
Baca juga: Ditinggal Nonton Televisi di Tempat Tetangga, Rumah Nenek Tua di Bantarsari Cilacap Ludes Terbakar
"Semua telah dipersiapkan untuk migrasi siaran televisi digital, dari sosialisasi hingga pembagian STB. Terkait switch off atau penghapusan siaran analog akan dimulai hari ini pukul 24.00 WIB," jelas Kepala Diskominfo Kota Semarang, Soenarto, Rabu (2/11/2022).
Ia menuturkan, pembagian STB dari Kemenkominfo di Kota Semarang menyasar ke masyarakat kurang mampu.
"Sasarannya ke masyarakat kurang mampu yang masih menggunakan televisi analog," paparnya.
Menurutnya verifikasi juga telah dilakukan sampai tingkat RT dan RW, di mana Kota Semarang mendapat bantuan STB mencapai 16.191 unit.
"Dalam pembagian STB Pemkot Semarang hanya melakukan pendampingan, karena ditangani pemerintah pusat langsung," jelasnya.
Baca juga: Eks Kabareskrim Susno Duadji dan Kamaruddin Simanjuntak Dicekal Tampil di TV, Siapa Bermain?
Terkait sosialisasi, Soenarto mengatakan sudah dilakukan sejak aturan migrasi siaran televisi digital dikeluarkan.
"Kemungkinan akan ada lagi bantuan STB dari pusat, karena saat dilakukan pendataan ulang masih ada sekitar 38 ribu warga kurang mampu yang belum mendapatkan bantuan STB," imbuhnya.
Ditambahkannya, saluran televisi digital akan dikoneksikan dengan Early Warning System (EWS).
"Pengembangan itu dilakukan oleh Kemenkominfo untuk mengantisipasi jika terjadi bencana. Jadi kala bencana datang masyarakat akan langsung mengetahuinya karena disiarkan di televisi," tambahnya. (*)