Berita Jateng
Dapat Boneka dari Polisi, Safira : Saya Namai Pimpim
Polres Pekalongan memberikan tali asih berupa baju, boneka dan uang santunan kepada Safira, serta trauma healing.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Raka F Pujangga
Ia menceritakan jika selama ini Safira dibawa ayahnya sejak bulan maret lalu.
"Saya dan suaminya yang bernama David terlibat pertengkaran, hingga akhirnya sejak bulan Maret yang lalu sang suami pergi meninggalkanya."
"Biasa karena cekcok akhirnya safira dibawa ayahnya pergi. Selama ini ndak tau keberadaanya, sampai ada pihak Desa menghubungi saya, katanya Safira ada di pekalongan," kata Ayu sembari terisak dan meneteskan air matanya.
Menurutnya, sejak awal dikabari kalau Safira ada di panti, ia ingin sekali menjemput. Namun apa daya, karena tidak ada uang, akhirnya belum bisa untuk menjemputnya.
"Saya mendengar anaknya kabur dari panti asuhan. Saya nggak ada ongkos buat jemput, karena bingung akhirnya saya menghubungi tetangga kos-kosan untuk mengantarkan ke Pekalongan," ujarnya.
Ayu juga mengetahui jika suaminya membawa kabur mobil milik temannya.
Ketika sampai di Kedungwuni saat hendak menjual mobil, adik dari yang punya mobil mengenali dan dikejar.
"Setelah ketemu, suaminya (David) panik langsung kabur meninggalkan anaknya di dalam mobil. Akhirnya, anak saya diserahkan ke Polsek, lalu sama Dinsos dianter ke panti," ucapnya.
Baca juga: Rawan Kecelakaan, Satlantas Polres Blora Pasang Banner Imbauan untuk Hati-hati Berkendara
Ia merasa bahagia bisa kembali berkumpul dengan anak semata wayangnya.
Setelah menandatangani berita acara serah terima, Ayu dan Safira pun pulang kembali ke Brebes.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada kepolisian yang sudah mengamankan anaknya, lalu dari dinsos, dan dinas perempuan dan anak."
"Kepada panti asuhan yang sudah merawat anaknya hampir dua Minggu ini, bahkan anak saya juga langsung di sekolah kan oleh pengurus panti asuhan, saya mengucapkan terimakasih," tambahnya. (Dro)